Jumat 29 Dec 2017 14:28 WIB

Kemenaker Klaim Kasus Kecelakaan Kerja Tahun 2017 Menurun

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Gita Amanda
ANGKA KECELAKAAN KERJA. Pekerja saat menggarap pembangunan gedung di Jalan Tb Simatupang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (27/9).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
ANGKA KECELAKAAN KERJA. Pekerja saat menggarap pembangunan gedung di Jalan Tb Simatupang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (27/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengklaim kasus kecelakaan kerja sepanjang tahun 2017 mengalami penurunan dibanding tahun 2016. Di tahun 2017, jumlah kecelakaan kerja tercatat sebanyak 80.393 kasus, turun sekitar 20.975 kasus.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PPK dan K3) Sugeng Priyanto menyebutkan, kesadaran para pekerja sudah mulai terbangun. Kesadaran akan kelematan kerja tersebut berdampak pada minimnya angka kecelakaan kerja.

"Kesadaran para pekerja untuk menjaga keselamatan diri selama bekerja sudah meningkat. Itu bisa dilihat dari jumlah kecelakaan. Dan kasus permasalah ketenagakerjaan," kata Sugeng usai memaparkan capaian Kemenaker pada tahun 2017 di kantor Kemenaker, Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (29/12).

Selain itu menurut Sugeng, saat ini perusahaan yang berhasil menerapkan Sistem Manajemen K3 meningkat menjadi 1.221 perusahaan. Jumlah tersebut naik sekitar 69,1 persen dari tahun 2016.

Dia juga mengklaim, penerapan norma Ketenagakerjaan di sejumlah perusahaan sudah terealisasi dengan sangat baik. Jika di prosentasekan, kata dia, yaitu sekitar 95,4 persen atau sekitar 18.268 perusahaan.

"Karena itu ke depan, kami akan terus dorong itu, agar semakin baik tentunya," tegas Sugeng.

Selain itu, dia pun memastikan akan lebih mengoptimalkan fungsi satuan tugas (Satgas). Terlebih satgas tenaga kerja Indonesia (TKI) Non prosedural, perbudakan, dan lainnya yang dinilai masih masif terjadi saat ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement