Jumat 29 Dec 2017 15:19 WIB

Jamaah Tumpah Ruah di Safari Dakwah Ustaz Somad

Rep: Fuji E Permana/ Red: Esthi Maharani
Ustaz Abdul Somad
Foto: Instagram Ustaz Abdul Somad
Ustaz Abdul Somad

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Safari Dakwah Ustaz Abdul Somad berlangsung pada 28-29 Desember 2017. Safari Dakwah Ustaz Somad yang terakhir di Masjid Jami Al Jihad, Kelurahan Jurangmangu Barat, Kecamatan Pondok Aren, Tengerang Selatan pada Jumat (29/12).

Sebelum Sholat Jumat jamaah dari berbagai daerah mulai berduyun-duyun berdatangan ke Masjid Jami Al Jihad yang letaknya di tengah permukiman warga. Jamaah sampai menggunakan jalan menuju masjid untuk melaksanakan Sholat Jumat, karena masjid dan halaman masjid tidak dapat menampung jumlah jamaah yang datang.

"Habis safari dakwah ini beliau (Ustaz Somad) langsung berangkat umrah, nanti di awal tahun ada perjalanan tapi agenda resminya belum tahu, tapi itu sudah terprogram dalam agenda beliau di 2018," kata Ketua Panitia Safari Dakwah Ustaz Abdul Somad di Masjid Jami Al Jihad, Ustaz Bahruddin Hanafi, kepada Republika usai acara, Jumat (29/12).

(Baca juga: Ceramah Ustaz Somad Disukai Jamaah)

Ustaz Bahruddin mengatakan, Safari Dakwah Ustaz Somad kali ini sebenarnya dalam rangka jeda umrah. Jeda umrah yang waktunya cukup panjang ingin dimanfaatkan Ustaz Somad untuk hal yang bermanfaat. Akhirnya mengadakan safari dakwah mulai dari Kamis (28/12) pagi sampai Jumat (29/12) siang.

Ia menerangkan, selama dua hari safari dakwah ada enam agenda ceramah. Agenda ceramah yang terakhir di Masjid Jami Al Jihad. Menurutnya, di Masjid Jami Al Jihad, jumlah jamaah yang melaksanakan Sholat Jumat dan menonton ceramah Ustaz Somad diperkirakan mencapai 3.000 lebih.

"Biasanya jamaah Sholat Jumat Masjid Jami Al Jihad hanya sekitar 500 orang, sekarang sekitar 3.000 orang, berarti enam kali lipat," ujarnya.

Berdasarkan pantauan Republika di Masjid Jami Al Jihad, jamaah yang terdiri dari kalangan muda dan tua sangat terhibur dengan ceramah Ustaz Somad. Sebab, Ustaz Somad menyelingi ceramahnya dengan candaan-candaan yang membuat jamaah tertawa lepas. Meski demikian bercandanya Ustaz Somad tidak menyindir atau menyinggung pihak mana pun, hal inilah yang menjadi alasan jamah suka kepadanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement