REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, berencana menutup sejumlah ruas jalan sebagai salah satu langkah rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan kendaraan pada malam Tahun Baru 2018.
"Ada sejumlah jalan yang diberlakukan penutupan, yakni Jalan Pandanaran, mulai persimpangan Mugas menuju Simpang Lima," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Semarang Achyani di Semarang, Jumat (29/12).
Kemudian, kata dia, Jalan Pemuda mulai depan Mal Paragon hingga Tugu Muda karena ada perayaan malam pergantian tahun di kawasan Simpang Lima, Balai Kota Semarang, dan kawasan Tugu Muda Semarang.
Ia mengatakan penutupan ruas-ruas jalan itu dilakukan mulai Minggu (31/12) pukul 20.00 WIB hingga Senin (1/1) pukul 03.00 WIB, seiring dengan terurainya kepadatan masyarakat yang merayakan tahun baru.
Untuk mengurai kemacetan, kata dia, dilakukan pula pemberlakuan jalur dua arah, seperti di Jalan Thamrin, Jalan Indraprasta, Jalan Imam Bonjol, kemudian Jalan Pekunden yang sebelumnya satu arah. "Akses kendaraan dari Pasar Johar menuju Tugu Muda akan dialihkan melalui Jalan Pierre Tendean-Jalan Imam Bonjol-Tugu Muda, sementara dari Tugu Muda ke Pasar Johar bisa ditempuh dua akses," katanya.
Yakni, kata dia, Tugu Muda-Jalan Imam Bonjol-Jalan Tanjung-Jalan Pemuda-Pasar Johar atau bisa menempuh akses dari Jalan Indraprasta-Jalan Imam Bonjol-Jalan Tanjung-Jalan Pemuda-Pasar Johar.
Achyani menyebutkan setidaknya ada beberapa titik kerumunan massa pada malam perayaan Tahun Baru 2018, di antaranya Taman Tabanas, kawasan Tugu Muda, Balai Kota Semarang, Simpang Lima, dan Pantai Marina Semarang.
"Di Balai Kota Semarang kan ada pentas akhir tahun yang disemarakkan penampilan sejumlah artis, seperti Rockstar, The Corps Polda Band, dan Orkes Melayu (OM) Dewandaru. Silakan datang, gratis," katanya.
Tak hanya di kawasan pusat kota, kata dia, perayaan tahun baru juga digelar di sejumlah wilayah pinggiran, seperti di Kecamatan Mijen dan Pedurungan dengan hiburan musik sehingga titik keramaian bisa disebar.