Sabtu 30 Dec 2017 10:48 WIB

Presiden Resmikan 16 Lembaga Penyalur BBM Satu Harga

Presiden resmikan 16 lembaga penyalur BBM Satu Harga.
Foto: Pertamina
Presiden resmikan 16 lembaga penyalur BBM Satu Harga.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), pada Jumat (29/12), meresmikan 16 lembaga penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga di terminal BBM Pertamina Pontianak, Kalimantan Barat.

Ke-16 titik tersebut tersebar di beberapa wilayah, yakni empat titik di Papua dan Papua Barat, satu titik di Maluku Utara, lima titik di Kalimantan. Satu titik di Sulawesi, satu titik di Jawa Timur dan empat titik di Kepulauan Riau. Peresmian tersebut sekaligus menandai telah tercapainya target pendirian lembaga penyalur BBM satu harga di 54 lokasi, yang telah direalisaikan Pertamina tahun ini.

Sepanjang tahun 2017, Pertamina mengemban tugas dari Pemerintah untuk melaksanakan Program BBM Satu Harga di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal), yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik menegaskan berdasarkan roadmap yang disusun di awal 2017, perseroan menargetkan pembangunan 54 titik lembaga penyalur yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Ini direalisasikan oleh delapan wilayah operasi pemasaran Pertamina (Marketing Operation Region/MOR).

“Walaupun banyak tantangan dan kendala yang dihadapi, khususnya kondisi geografis di lokasi pembangunan lembaga penyalur BBM yang cukup sulit ditembus, Pertamina terus berupaya dan meyakini target BBM satu harga akan tuntas sesuai waktu yang ditetapkan,” ujar Massa Manik seperti dalam siaran persnya.

Dalam satu pekan terakhir di tahun 2017 ini, Pertamina dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, dapat memaksimalkan berbagai langkah. Sehingga proses pengiriman BBM sampai ke titik tujuan sebelum tutup tahun.

Berdasarkan roadmap yang telah ditetapkan pemerintah, Program BBM Satu Harga diwujudkan dengan pendirian lembaga penyalur di wilayah 3T ditargetkan sebanyak 150 titik selama tiga tahun yakni mulai dari 2017 hingga 2019.  Dengan tuntasnya 54 titik pada 2017, selanjutnya Pertamina akan mengejar target kedua yakni 50 titik pada 2018 dengan kriteria wilayah yang memiliki infrastruktur darat dan laut terbatas.

“Program BBM Satu Harga merupakan tugas mulia bagi Pertamina sebagai perusahaan milik negara yakni mewujudkan pemerataan dan asas keadilan dalam penyediaan energi bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Massa Manik.

Program BBM Satu Harga merupakan upaya pemerintah dalam mewujudkan energi berkeadilan bagi masyarakat di wilayah 3T ditandai dengan hadirnya lembaga penyalur BBM satu harga. Sehingga masyarakat yang wilayahnya menjadi sasaran, bisa merasakan harga BBM penugasan sama dengan daerah lainnya.

Energi berkeadilan ini merupakan wujud nyata dari sila ke-5 Pancasila yakni Keadilan Sosial Bagi seluruh Rakyat Indonesia.  BBM satu harga juga telah mendorong geliat roda perekonomian masyarakat sehingga ke depan bisa berkembang seperti daerah lainnya. Namun yang perlu dicatat adalah pengawasan dari berbagai pihak, baik dari aparat, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan agar BBM satu harga bisa dinikmati masyarakat dengan harga sesuai kententuan pemerintah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement