REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Aparat Kepolisian Resor (Polres) Depok menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok membahas maraknya kejahatan geng motor yang banyak melibatkan anak-anak. Ini dilakukan mengingat aksi geng motor di Depok yang meresahkan masyarakat.
"Kami sudah menggelar rapat koordinasi lintas sektoral untuk membahas penanganan pelaku kejahatan geng motor yang melibatkan anak di bawah umur," ujar Kapolresta Depok, AKBP Didik Sugiarto di Mapolres Depok, Sabtu (30/12).
Didik mengatakan, dalam penanganan kasus geng motor yang melakukan penjarahan yang melibatkan sembilan anak di bawah umur akan menggunakan penangan dan penyidikan sesuai peradilan anak. Tentu dengan menjamin hak-hak anak. Misalnya dari aspek pendidikan yang akan melibatkan dinas terkait dalam melakukan pembinaan bagi pelaku anak.
"Semua penanganan kasus hukum anak akan kami tangani sesuai dengan undang-undang dan prosedur yang berlaku. Semua masukan yang diterima dalam rapat kali ini terkait kepentingan anak akan kami coba akomodir dengan menggandeng instansi terkait," jelas Didik.
Menurut Didik, Polresta Depok bersama Pemkot Depok akan memformulasikan langkah-langkah nyata dan strategis dalam penanggulangan masalah ini khususnya bagi anak. Salah satu cara adalah anggota Polri, TNI, dan Pemkot Depok akan mengkampanyekan ke anak agar melakukan hal yang lebih positif. Hal tersebut menjadi salah satu langkah dalam mendukung Kota Layak Anak yang diinginkan Pemkot Depok.
"Dalam kampanye ini kami mengajak peran masyarakat maupun orangtua agar bersama-sama menjaga anak kita untuk lebih baik ke depannya. Baik secara komunikasi, interaksi dengan masyarakat agar menghindari hal negatif dan tidak melanggar norma agama maupun norma hukum," tutur Didik.
Dia menambahkan, pihaknya akan melakukan upaya pencegahan geng motor bersama TNI dan Pemkot Depok melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Upaya tersebut dengan melaksanakan pagelaran titik rawan yakni razia rutin yang akan dilakukan setiap malam. Dalam razia tersebut, pihaknya akan mengambil langkah dialogis, jika ditemukan remaja yang berkumpul dan berpotensi ke hal yang negatif.
"Guna memberikan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), kami berkomitmen akan terus hadir di tengah masyarakat. Polri ,TNI dan Pemkot Depok akan memperbanyak petugas di lapangan," tutur Didik.
Asisten Hukum dan Sosial Sekretariat Daerah, Pemkot Depok Sri Utomo menuturkan, dalam memberikan wadah berkreasi bagi remaja, Pemkot Depok akan membagun alun-alun dan taman bermain anak. "Menangapi permasalahan remaja saat ini, Pemkot Depok akan terus memberikan ruang berkreasi bagi para remaja. Hal tersebut agar mereka dapat menyalurkan bakat ke hal yang positif," ujarnya.