Dokter hewan memeriksa telinga seekor Orangutan betina bernama Septi di Bali Zoo, Gianyar, Sabtu (30/12). Pemeriksaan tersebut untuk memastikan tidak adanya penyakit terutama yang bersifat 'zoonosis' setelah Orangutan tersebut berhasil diselamatkan dari Kalimantan beberapa waktu lalu. (FOTO : Nyoman Budhiana/Antara)
Dokter hewan memeriksa telinga seekor Orangutan betina bernama Septi di Bali Zoo, Gianyar, Sabtu (30/12). Pemeriksaan tersebut untuk memastikan tidak adanya penyakit terutama yang bersifat 'zoonosis' setelah Orangutan tersebut berhasil diselamatkan dari Kalimantan beberapa waktu lalu. (FOTO : Nyoman Budhiana/Antara)
Dokter hewan memeriksa telinga seekor Orangutan betina bernama Septi di Bali Zoo, Gianyar, Sabtu (30/12). Pemeriksaan tersebut untuk memastikan tidak adanya penyakit terutama yang bersifat 'zoonosis' setelah Orangutan tersebut berhasil diselamatkan dari Kalimantan beberapa waktu lalu. (FOTO : Nyoman Budhiana/Antara)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR — Kebun binatang "Bali Zoo" melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh kepada orangutan koleksi lembaga konservasi itu agar terhindari dari penyakit dan memastikan kelestarian satwa langka tersebut.
"Kesehatan seluruh satwa merupakan prioritas termasuk satwa langka yang harus dilestarikan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Bali Zoo Emma Kristiana Chandra di Singapadu, Gianyar, Bali, Sabtu (30/12).
Dokter hewan dibantu perawat di kebun binatang itu memeriksa kesehatan fisik dua orangutan yang masih berusia lima dan enam tahun yang bernama Dara dan Septi. Pemeriksaan terhadap dua orangutan betina itu dilakukan mulai dari keadaan kulit, mata, telinga, bulu hingga menimbang berat badan untuk mengetahui kondisi tubuh secara keseluruhan.
sumber : Antara
Advertisement