REPUBLIKA.CO.ID, KHARKIV -- Seorang pria dengan bom menyandera 11 orang di kantor pos Kharkiv, Ukraina pada Sabtu (30/12). Sebelas orang tersebut terdiri dari dua anak-anak dan sembilan orang dewasa.
Pria tersebut tidak meminta apapun dan masih terus berkontak dengan pihak polisi. "Kami terus berupaya melakukan apapun agar tidak putus kontak dengan si penyandera, kami juga terus berusaha untuk memastikan para sandera dapat keluar dengan selamat," kata kepala polisi regional, Oleg Bekh, dilansir dari Reuters, Sabtu (30/12).
Berdasarkan polisi yang bertugas, penyandera ingin lebih banyak tahanan yang dibebaskan. Hal ini terkait adanya pertukaran tahanan antara Pemerintah Ukraina dan Pemberontak Pro-Rusia. Meskipun demikian, polisi mengatakan tidak tahu tepatnya apa yang diinginkan si penyandera.
Pertukaran tahanan tersebut terjadi pada Rabu (27/12). Sebanyak 230 tahanan dari Pemerintah Ukraina diserahkan pada pihak pemberontak. Sebagai gantinya, pemberontak menyerahkan 74 tahanan pada Ukraina.
Pertukaran tersebut dikabarkan menjadi salah satu yang terbesar sejak terjadi konflik Ukraina-Rusia. Pertukaran tahanan terakhir terjadi sekitar 15 bulan yang lalu.