REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Iran langsung bereaksi menyusul pernyataan dukungan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap aksi unjuk rasa terhadap Pemerintah Ayatollah Ali Khamenei. Pemerintah Iran menyebut dukungan Trump kepada aksi demonstrasi itu licik dan oportunis.
"Orang-orang Iran tidak melihat nilai dalam ucapan oportunistik oleh pejabat Amerika dan Tuan Trump," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Ghase Iran dilansir AFP pada Sabtu (30/12).
Menurut Ghase, masyarakat Iran tentu masih ingat betul tindakan Trump saat melarang masuk warga Iran ke AS dan banyak orang Iran ditangkap di AS tanpa alasan yang tidak berdasar.
"Itulah mengapa mereka melihat dukungan dari para pejabat ini untuk beberapa demonstrasi dalam beberapa hari terakhir di beberapa kota Iran sebagai oportunistik, konstitusi Republik Islam Iran telah membangun struktur demokratis untuk mendapatkan dukungan hukum atas tuntutan masyarakat," kata Ghase.
Diketahui dalam cuitannya pada Jumat (29/12) malam, Trump mendukung demonstrasi warga Iran ke Pemerintah Iran di seluruh pelosok negeri. Trump menyebut banyak masyarakat Iran yang menginginkan terjadinya perubahan di Iran. "Pemerintah Iran harus menghormati hak rakyat mereka, termasuk hak untuk mengekspresikan diri mereka sendiri. Dunia sedang menonton! #IranProtests," kata Trump.
Adapun unjuk rasa menentang Pemerintahan Iran saat ini telah memasuki hari ketiga dan telah meluas di berbagai daerah di Iran. Bahkan pada unjuk rasa hari ketiga, terjadi kerusuhan yang membuat para demonstran ditembaki oleh pasukan pengamanan Iran.