Ahad 31 Dec 2017 07:25 WIB

Kampanye Bali is Safe Sukses Genjot Wisman ke Pulau Dewata

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Israr Itah
Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Hadi Purnomo.
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Hadi Purnomo.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sektor pariwisata Bali sempat terpukul setelah penutupan bandara akibat erupsi Gunung Agung yang berlangsung sejak pertengahan November lalu. Gunung berapi yang berada di Kabupaten Karangasem tersebut masih berstatus awas atau evel empat hingga hari ini.

Kepala Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar, Kombes Pol Hadi Purnomo mengatakan kampanye 'Bali is Safe' terus digaungkan semua pihak tak terkecuali aparat untuk kembali menghidupkan pariwisata di Bali. Kampanye ini menggandeng Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida), Wali Kota Denpasar, Komando Distrik Militer (Kodim), hingga Kejaksaan. Kepolisian juga membuatkan beberapa video yang menunjukkan Bali aman untuk dikunjungi.

"Kita ingin menunjukkan bahwa Bali, khususnya wilayah Denpasar masih normal dan aman dikunjungi. Kami sampaikan ke para wisatawan demikian, sehingga mereka tak perlu datang ke Bali," kata Hadi saat berbincang dengan Republika.co.id, Sabtu (30/22).

Pelaku usaha, kata Hadi juga belajar dari pengalaman penutupan bandara 2,5 hari beberapa waktu lalu. Mereka lebih siap melayani wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan domestik apabila terjadi erupsi saat mereka sedang di Bali. Bantuan berupa penginapan dan transportasi gratis pun disiapkan.

"Dengan adanya penyampaian demikian, wisman bahkan dari Cina pun mulai kembali berdatangan ke Bali meski travel advice mereka seharusnya masih berlaku hingga 4 Januari 2018," kata Hadi.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Anak Agung Yuniartha Putra memproyeksikan kunjungan wisman ke Bali bisa menembus 5,7 juta wisman hingga akhir Desember 2017. Kunjungan wisman sepanjang Januari-November 2017 sudah di angka 5,4 juta wisman.

"Peningkatan wisman ke Bali sudah terjadi meski sebelumnya sempat menurun drastis akibat penutupan bandara dan erupsi Gunung Agung," katanya.

Wisman yang datang ke Bali sudah mencapai 15 ribu jiwa per hari. Beberapa waktu lalu angkanya hanya di level tiga hingga empat ribu wisman per hari.

Pemerintah Cina telah mencabut travel advice atau anjuran larangan berkunjung ke Bali karena erupsi Gunung Agung. Travel advice tersebut sebetulnya berlangsung hingga 4 Januari 2018, namun telah dicabut beberapa waktu lalu. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement