Ahad 31 Dec 2017 15:21 WIB

Keutamaan dan Manfaat Kebaikan dari Shalat Subuh Berjamaah

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agus Yulianto
Ribuan umat Islam mengikuti kegiatan shalat Subuh berjamaah (Ilustrasi)
Foto: Raisan Al Farisi/Republika
Ribuan umat Islam mengikuti kegiatan shalat Subuh berjamaah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Gerakan Subuh Keliling (Suling) yang digagas oleh Ustaz Uti Konsen di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, telah menjadi gerakan dakwah yang membawa sejumlah manfaat dan keutamaan. Tidak hanya mengajak dan mengingatkan masyarakat untuk melaksanakan shalat Subuh berjamaah setiap harinya, kegiatan ini juga memberikan dampak positif dimasyarakat.

Dengan diadakannya kegiatan Suling secara rutin, Ustad Uti mengatakan, masyarakat Ketapang menjadi semakin merasa aman dan sejahtera. Ia mengutip semboyan dari kaum Yahudi, yang barbunyi "Kami baru takut dengan orang Islam, jika jamaah shalat Subuhnya sama dengan shalat Jumat."

Selain itu, Ustad Uti mengatakan, silaturahmi menjadi semakin erat dan terjaga berkat kegiatan Suling tersebut. Menurutnya, tidak ada konflik di antara kelompok umat Islam sendiri atau punantar suku di ketapang.

Jika ada salah seorang warga yang tertimpa musibah, seperti rumahnya terbakar atau sakit, warga yang merupakan jamaah Suling dengan sukarela bersedia mengumpulkan dana dan memberikan bantuan itu secara langsung. Dalam hal ini, dia mengatakan, kegiatan Suling tidak melakukan pengumpulan dana kas.

Ustad Uti mengutip, hadis Nabi yang berbunyi: "Rahmat tidak akan turun kepada suatu kaum yang padanya terdapat orang yang memutuskan tali silaturahmi." (HR Muslim)

Di Ketapang, Kaum NU dan Muhammadiyah bisa bersatu dan tidak ada konflik antarsuku. "Kemudian tidak ada banjir," kata Ustad Uti, saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (30/12).

Ustad Uti mengatakan, keajaiban dari kegiatan shalat subuh berjamaah juga telah terasa di Ketapang. Tahun lalu, BMKG meramalkan akan terjadi badai angin puting beliung. Pada sore hari, para nelayan panik dan teriak saat melihat angin puting beliung bertiup di tengah laut.

Namun begitu angin hendak mengarah ke pinggir pantai, angin tiba-tiba berubah haluan dan berputar ke arah Sampit. Sebagaimana dalam hadis Rasulullah mengenai keutamaan dari ibadah shalat dan silaturahmi: "Nyaris aku menurunkan kepada suatu penduduk azab saking banyaknya maksiat yang mereka kerjakan. Tapi ketika kulihat masih ada yang bangun malam, memohon ampun kepada Allah, memakmurkan masjid, dan menjalin silaturahim, maka azab itu aku tangguhkan."

"Barangsiapa yang menghadirkan shalat subuh berjamaah berada dalam jaminan Allah." (HR.Muslim)

Selain itu, Ustaz Uti mengatakan, shalat subuh berjamaah berpeluang mendapatkan berkah dari Allah SWT. Karena aktivitas yang dilaksanakan pada waktu pagi, terlebih aktivitas wajib dan dilaksanakan berjamaah, seperti shalat Subuh, telah didoakan oleh Rasulullah agar mendapatkan berkah.

"Ya Allah, berkahilah umatku pada waktu paginya." (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibn Majah)

Ustad Uti mengatakan, kondisi pada waktu Subuh umumnya masih gelap, walaupun dengan penerangan listrik yang ada. Namun, dengan kondisi seperti itulah, terdapat ganjaran yang besar dari Allah bagi manusia yang berjalan menuju masjid untuk melaksanakan shalat.

Dari Buraidah al-Aslami rahiyallahuanhu dari Nabi SAW bersabda: Sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang berjalan pada saat gelap menuju masjid, dengan cahaya yang sempurna pada hari Kiamat. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Adapula sejumlah hadist lainnya yang mengungkapkan tentang keutamaan dari shalat subuh berjamaah: "Para malaikat siang dan malam berkumpul di waktu subuh dan menyaksikan serta mendoa'akan." (HR.Bukhari dan Muslim)

"Dua raka'at shalat sunah sebelum fajar atau subuh lebih baik daripada dunia dan seisinya." (HR.Muslim)

"Barangsiapa yangmenghadirkan shalat subuh berjamaah itu sama dengan beribadah semalam suntuk." (HR. Muslim)

Di samping itu, Ustaz Uti juga mengungkapkan keutamaan dari shalat tahajud. Ia menceritakan kisah dari Jenderal Muhammad Al-Fatih. Sejak akil baligh hingga berusia 21 tahun, Al-Fatih tidak pernah meninggalkan shalat tahajud. Pada usia 21 tahun, Allah memberikannya karunia dengan ia sudah bisa menaklukkan Konstantinopel.

Dengan kekuasaaan Allah, 70 kapal perahunya bisa berlayar di gurun pasir. Hal yang mustahil terjadi, karena perahu umumnya hanya bisa berlayar di air.

Selain kegiatan Suling, adapula gerakan 'tahajud calling'. Yang mana, semua anggota grup akan dibangunkan setiap pukul 02.30 WIB untuk melaksanakan shalat tahajud melalui WhatsApp ataupun SMS. Ustaz Uti mengatakan, anggota gerakan itu sudah tersebar di berbagai lintas negara.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement