REPUBLIKA.CO.ID, GUATEMALA -- Menteri Luar Negeri Guatemala menyatakan keputusan Guatemala memindahkan kedutaan besar ke Yerusalem sudah final. Guatemala meminta komunitas internasional menghormati keputusan itu.
Menteri Luar Negeri Guatemala Sandra Jovel mengatakan, keputusan itu sudah ditetapkan dan tidak akan diubah. ''Guatemala sangat menghormati posisi yang diambil negara-negara lain. Kami percaya mereka harusnya menghormati keputusan kami,'' kata Jovel seperti dikutip Aljazirah, Sabtu (30/12).
Presiden Guatemala Jimmy Morales mengonfirmasi kepindahan Kedutaan Besar Guatemala tersebut. Guatemala sendiri berada di kubu yang sama dengan AS menolak resolusi saat pemungutan suara dalam Sidang Umum Dewan Keamanan PBB.
Awal pekan ini, Guatemala mengumumkan rencana relokasi kedutaan besar mereka ke Yerusalem. Rencana itu menyusul keputusan AS mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Pengakuan AS itu sontak menuai protes dari berbagai belahan dunia. Status Yerusalem merupakan isu sensitif karena jadi salah satu titik seteru Palestina-Israel.
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement