REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Larangan PSSI agar dua penggawa timnas Garuda Indonesia tak bermain di Liga Malaysia menjadi sorotan serius di Federasi Sepak Bola Asia (AFC). AFC akan melakukan penyidikan untuk mengetahui apakah larangan PSSI tersebut bertentangan dengan regulasi pemain di federasi Asia dan dunia (FIFA).
“Saya rasa, soal ini kembalikan kepada kehendak pemain untuk membuat keputusannya,” ujar Sekertaris Jenderal (Sekjen) AFC Windsor Paul John seperti dikutip dari media Malaysia, Harian Metro, Sabtu (30/12).
Windsor mengakui, larangan PSSI tersebut memang berpotensi akan bermasalah. Dia menerangkan persoalan tersebut sudah sampai ke meja AFC untuk dijadikan bahan penelusuran.
Namun, dia berujar, sampai hari ini AFC belum melakukan penindakan. Sebab, dia menerangkan, AFC saat ini melihat larangan tersebut bukan aturan yang harus ditaati.
Sampai saat ini, Windsor menyatakan, larangan PSSI tersebut, belum menuju kepada aturan yang baku. Windsor menjelaskan larangan tersebut merupakan upaya PSSI memastikan adanya konsistensi para pemain untuk memperkuat timnas Garuda.
“Bagaimanapun, berdasarkan apa yang kami catat, keputusan PSSI itu lebih bersifat permintaan untuk memastikan skuat negaranya,” sambung dia.
Windsor melanjutkan, AFC akan bertindak lebih jauh kalau larangan PSSI tersebut dibuat menjadi sebagai peraturan. Sebab, dia mengatakan, jika larangan itu dibakukan dalam aturan maka PSSI menjadi objek investigasi lantaran melanggar regulasi pemain di AFC dan FIFA.
“Untuk saat ini tidak ada tindakan yang boleh diambil. Tapi jika larangan itu dimaksudkan dalam aturan yang baku, kami (AFC) akan mengajukan pertanyaan (introgasi) kepada PSSI karena pemain bebas untuk bermain di klub dan negara mana saja,” ujar dia.
Persoalan larangan pemain ini berawal dari pernyataan Ketua Umum PSSI Letnan Jenderal (Letjen) Edy Rahmayadi yang meminta para penggawa timnas Garuda U-23 tak bermain di Liga Malaysia. Ucapan tersebut terlontar dari jenderal bintang itu ketika mendengar duet Bhayangkara FC, Evan Dimas Darmono dan Ilham Udin Armaiyn, ikat kontrak dengan Selangor FA.
Dua pemain tersebut merupakan penggawa inti timnas Garuda. Edy punya alasan meminta dua pemain tersebut tetap bersama klub-klub di Indonesia di Liga 1 2018, yaitu keduanya dipastikan dapat menjalani program dan rencana pemusatan latihan timnas Indonesia menuju Asian Games 2018.
Edy menargetkan skuat asuhan Luis Milla Aspas tersebut menembus empat besar di pesta olahraga terakbar di Asia tahun depan. Karena itu, Edy tak ingin program dan rencana pemusatan latihan timnas Indonesia berantakan karena dua pemain tersebut tak bisa ikut.
Menurut Edy, tak ada jaminan dari klub-klub di Malaysia untuk memastikan para penggawa Garuda itu bisa pulang ikut latihan timnas. Indonesia pernah punya pengalaman saat Selangor FA tak mengizinkan Andik Vermansyah pulang membela timnas saat Piala AFF pada 2016.
FIFA dan AFC sebetulnya punya regulasi yang mengancam klub-klub di dunia jika menahan para pemainnya pulang membala timnas. Akan tetapi, ancaman tersebut hanya berlaku jika pemain tersebut membela timnas dalam kalender FIFA.
Gelaran Asian Games, seperti halnya Olimpiade yang tak masuk dalam daftar kalender FIFA. Karena itu, PSSI meminta agar Evan dan Ilham membatalkan kontrak bermainnya di Selangor FA dan tetap bersama klub-klub di Indonesia sampai Asian Games 2018.