Senin 01 Jan 2018 17:58 WIB

Disambar Petir Saat Tugas, Petugas PKH Kemensos Meninggal

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Elba Damhuri
Khofifah Indar Parawansa
Foto: Republika/Yasin Habibi
Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nasib nahas menimpa salah satu pendamping sekaligus koordinator kecamatan (Korcam) Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Duri Kulon, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Shodiqun gugur saat sedang menjalankan tugas.

Berdasarkan informasi dari Humas Kementerian Sosial (Kemensos), Shodiqun meninggal dunia akibat tersambar petir dalam perjalanan usai mengurus ATM para KPM (Keluarga Penerima Manfaat) peserta PKH, Kamis (21/12). Hal itu terlihat dari tas yang ditemukan di samping almarhum berisi laptop dan berkas-berkas PKH.

Hadi Purwanto, salah seorang teman Shodiqun yang juga pendamping PKH menuturkan, almarhum adalah pribadi yang bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas. Ia selalu bersemangat dan tak pernah mengeluh.

"Kami bersama teman-teman sesama pendamping PKH merasa sangat kehilangan atas kepergian beliau," kata Hadi melalui rilis Kemensos, Senin (1/1).

Sementara Suwasih, istri Shodiqun, menyebut almarhum adalah ayah yang penyabar, tidak pernah marah kepada anak-anaknya. "Atas nama keluarga almarhum, kami mohon maaf bila suami saya punya kesalahan, serta mohon doanya," kata Suwasih.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa telah mengunjungi keluarga almarhum tepat pada hari pertama tahun 2018. Khofifah terlihat sangat terpukul, terlebih setelah melihat ketiga anak almarhum.

"Mudah-mudahan anak-anaknya diberi kekuatan dan ketabahan oleh Allah SWT, sehingga tetap bisa melanjutkan sekolah setinggi-tingginya. Mereka menjadi anak yang saleh salihah, manfaat, berkah," kata Khofifah.

Khofifah menuturkan, pendamping PKH merupakan frontliner, titik terdepan dari pengentaskan kemiskinan. Untuk itu, pada Desember lalu Kementerian Sosial (Kemensos) telah memberikan penghargaan bagi mareka yang meninggal dalam melaksanakan tugas.

Sebelum pamit, Khofifah memberikan santunan yang disebutnya sebagai 'sapaan duka cita'. Perempuan yang juga Ketum PP Muslimat itu juga menggendong anak bungsu Shodiqun berumur lima tahun, Bushiri, untuk memberi sentuhan kasih sayang dan penguat semangat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement