REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Tim arkeolog Israel pada Senin (1/1) mengungkapkan penemuan stempel tanah liat berusia 2.700 tahun milik pemimpin kerohanian kota Yerusalem. Artefak itu, yang bertuliskan "milik gubernur kota" dalam bahasa Ibrani kuno, diduga menempel dalam paket atau dikirim sebagai cenderamata atas nama pemimpin kota itu, jabatan tertinggi di Yerusalem pada waktu itu, kata badan Otoritas Antik Israel.
Stempel itu, yang berukuran sebesar mata uang logam, bergambar dua orang tengah berdiri saling berhadapan dengan posisi sama. Stempel itu ditemukan di dekat Tembok Ratapan, kawasan Kota Tua Yerusalem.
"Penemuan itu membuktikan pernyataan kitab suci akan keberadaan gubernur di kota Yerusalem sekitar 2.700 tahun lalu," kata Otoritas Antik Israel mungutip arkeolog Shlomit Weksler-Bdolah.
Gubernur Yerusalem, yang ditunjuk oleh seorang raja, dua kali disebutkan dalam kitab suci orang Yahudi, Tanakh. Penyebutan pertama ada di bagian Kitab Para Raja yang menyatakan Nabi Yusuf sebagai Gubernur Yerusalem. Penyebutan kedua berada di bagian Kitab Tawarikh.
Pengungkapan penemuan itu terjadi beberapa pekan setelah Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.