REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Jodie Foster membuat pernyataan pedas tentang semakin menjamurnya film-film superhero dengan anggaran dana yang sangat besar. Kebiasaan tersebut, menurut Foster, sangat rawan merusak kebiasaan menonton masyarakat.
"Pergi ke bioskop telah menjadi seperti taman hiburan. Studio membuat konten buruk untuk menarik massa dan pemegang saham seperti Anda mendapatkan pengembalian terbaik sekarang tapi Anda menghancurkan bumi," ujar pemeran film film Panic Room, dikutip dari The Wrap, Selasa (2/1).
Artis peraih Oscar ini pun menyatakan, jika keputusan studio mendorong pembuatan film superhero tersebut hanya merusak kebiasaan menonton penduduk Amerika. Setelah itu, kerusakan itu pun akhirnya menular ke seluruh dunia.
"Saya tidak ingin membuat film seharga 200 juta dolar tentang pahlawan super," ujar Foster.
Jika film pahlawan super ingin dibuat, Foster mengatakan, dia menginginkan cerita dan karakter dipikirkan dengan matang dan memiliki hal yang menarik. Daripada melakukan adegan aksi tanpa otak, sebaiknya mencoba menceritakan tentang karakter bersama psikologi yang kompleks.
Perempuan berusia 55 tahun ini awalnya dikenal sebagai aktris. Beberapa tahun belakangan, dia memutuskan untuk berada di balik layar sebagai sutradara, termasuk proyek terakhirnya merupakan sebuah episode antologi Netflix sci-fi "Black Mirror".