Selasa 02 Jan 2018 08:25 WIB

Bangkalan Alokasikan Rp 10 M untuk Sentra IKM

Pembuatan tahu dan tempe, salah satu industri kecil yang ditekuni masyarakat (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pembuatan tahu dan tempe, salah satu industri kecil yang ditekuni masyarakat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN -- Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, tahun ini mengalokasikan anggaran Rp 10 miliar untuk membangun sentra industri kecil menangah (IKM) tahap kedua di wilayah itu. "Dana sebesar Rp 10 miliar untuk pembangunan sentra IKM ini bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) pemerintah pusat, sebagai tindak lanjut dari pembangunan tahap pertama yang telah dimulai pada 2017," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dispernaker) Pemkab Bangkalan Amina Rachmawati di Bangkalan, Selasa (2/1).

Lokasi sentra IKM Bangkalan itu terletak di akses jalan menuju Jembatan Suramadu, yakni di Desa Baengas, Kecamatan Labang, di lahan seluas 5,2 hektare. Sesuai rencana, pembangunan sentra IKM untuk memasarkan produk-produk unggulan dan hasil kerajinan rakyat Bangkalan, seperti batik, emban cincin, konveksi, dan anyaman bambu.

Amina menuturkan, pada 2017, Pemkab Bangkalan juga telah mendapatkan kucuran dana bantuan dari pemerintah, juga berupa DAK. Sehingga pengerjaan tahap pertama proyek tersebut telah selesai dikerjakan. "Tahun 2018 ini merupakan bantuan tahap kedua, untuk menyelesaikan pengerjaan proyek tahap pertama," ujarnya.

Menurut dia, perusahaan yang menjadi pemenang lelang proyek itu adalah PT Cipta Karya Multi Teknik dengan nilai kontrak Rp 9,8 miliar lebih dan waktu pengerjaan pembangunan 31 Mei sampai 31 Desember 2017.

"Alhamdulillah bantuan pemerintah pusat untuk pembangunan sentra IKM di Bangkalan tahun ini meningkat. Kami berharap, sentra IKM yang akan dimiliki Bangkalan ini nantinya benar-benar bisa memberikan asas manfaat yang sebesar-besarnya kepada rakyat Bangkalan," kata Amina.

Pembangunan sentra IKM yang dilakukan oleh Disperinaker Bangkalan merupakan program proyek yang //multiyears atau tahun jamak. Oleh sebab itu, dalam memberikan layanan yang prima kepada IKM di Bangkalan, akan dianggarkan setiap tahunnya. "Ini untuk meningkatkan daya saing IKM di Bangkalan demi membentuk ekonomi kerakyatan, Insya Allah tahun 2019 kami merencanakan pembangunan induk IKM setelah proyek pembangunan lanjutan di tahun ini selesai," ujarnya, menjelaskan.

Di Kabupaten Bangkalan, saat ini jumlah IKM sebanyak 46 kelompok IKM. Dari jumlah itu terbagi dalam tiga golongan, yakni golongan usaha kecil menengah sebanyak 15 IKM, golongan usaha menengah 9 IKM, dan sebanyak 22 IKM golongan usaha mikro atau rumah tangga.

Kepala Dispernaker Pemkab Bangkalan Amina Rachmawati lebih lanjut menjelaskan, jika sentra industri sudah selesai dibangun dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, ia yakin akan lebih banyak menyerap tenaga kerja di Kabupaten Bangkalan. "Tren angkatan kerja tercatat di Bangkalan berdasarkan data BPS memang cenderung terus meningkat. Kami yakin jika sentra IKM ini sudah beroperasi, maka akan menjadi lebih baik lagi," ujarnya, menjelaskan.

Ia menuturkan, berdasarkan data jumlah angkatan kerja yang tercatat sebanyak 567.122 pada tahun 2007 atau sebesar 60,31 persen dari total jumlah penduduk Kabupaten Bangkalan yang tercatat sebesar 940.331 jiwa, untuk tahun 2008 jumlah angkatan kerja tercatat sebesar 584.755 atau sebesar 61.10 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Bangkalan yang tercatat sebanyak 956.996 jiwa. Sedangkan pada 2009 jumlah angkatan kerja Kabupaten Bangkalan tercatat sebesar 663.193 atau sebesar 68.11 persen dari jumlah penduduk yang tercatat kala itu sebanyak 973.681 jiwa.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement