REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri luar negeri Inggris Boris Johnson pada Senin (1/1) meminta Iran untuk melakukan dialog dengan para pengunjuk rasa. Ia mengatakan dialog menjadi penting karena gelombang kerusuhan yang terjadi merupakan peristiwa terburuk dalam hampir satu dekade.
Johnson menyerukan agar kebebasan berekspresi dan hak untuk menyampaikan aspirasi secara damai dapat dihormati. Hal ini mengingat demonstrasi terlah berlangsung hingga hari kelima dan 14 orang dilaporkan terbunuh.
"Inggris menyaksikan kejadian di Iran dengan saksama. Kami percaya bahwa harus ada perdebatan yang berarti tentang isu-isu yang sah dan penting yang diprotes pengunjuk rasa dan kami melihat ke pihak berwenang Iran untuk mengizinkan ini, " katanya lewat Facebook.
Ratusan atau bahkan ribuan demonstran berkumpul di beberapa kota Iran. Menurut aktivis antipemerintah, para demonstran memprotes kenaikan harga, pengangguran dan ketidaksetaraan ekonomi yang terjadi di Iran.
Baca juga, Ada yang Berbeda dalam Demonstrasi Iran Kali Ini.
Seperti dilansir Aljazirah, Sabtu (30/12), sekitar 300 orang memenuhi Kermanshah, sebuah kota di Iran barat, pada Jumat. Polisi turun tangan setelah pemrotes merusak properti publik. Aksi protes juga terjadi di ibukota Iran, Teheran.
Protes tersebut terjadi setelah demonstrasi sebelumnya dilakukan di Masyhad, kota terbesar kedua Iran, pada Kamis.