Selasa 02 Jan 2018 13:03 WIB

Tarif Pesawat Picu Inflasi Desember

Penumpang memasuki pesawat. (ilustrasi)
Foto: Antara
Penumpang memasuki pesawat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, kenaikan tarif pesawat menjadi pemicu terjadinya inflasi pada Desember 2017. Inflasi pada bulan terakhir tahun lalu tercatat sebesar 0,71 persen.

"Tarif angkutan udara menyumbang inflasi 0,10 persen, karena adanya hari libur Natal dan Tahun Baru," kata Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (2/1).

Suhariyanto mengatakan, kenaikan tarif angkutan udara tersebut menjadi penyebab tingginya inflasi di Jayapura sebesar 2,28 persen pada Desember 2017. Selain tarif angkutan udara, tarif kereta api dan angkutan antarkota ikut menyumbang inflasi pada periode ini masing-masing sebesar 0,02 persen dan 0,01 persen.

Komoditas lainnya yang ikut mengalami kenaikan harga dan menyumbang inflasi adalah beras, ikan segar, telur ayam ras dan daging ayam ras. Beras, ikan segar dan telur ayam ras dalam periode ini masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,08 persen, sedangkan daging ayam ras menyumbang inflasi 0,07 persen.

Secara keseluruhan, kelompok bahan makanan tercatat memberikan sumbangan inflasi sebesar 2,26 persen pada Desember 2017. Kelompok lainnya yang mengalami inflasi adalah transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,75 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,30 persen.

Penyumbang inflasi lainnya adalah kelompok kesehatan sebesar 0,18 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,17 persen, kelompok sandang 0,13 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,07 persen.

"Penyumbang inflasi dari kelompok perumahan adalah bahan bakar rumah tangga yang menyumbang inflasi 0,03 persen, karena sempat terjadi isu kelangkaan elpiji di 60 kota," kata Suhariyanto.

Dalam periode ini, inflasi harga bergejolak juga tercatat sebesar 2,46 persen, diikuti inflasi harga bergejolak sebesar 0,91 persen dan inflasi inti sebesar 0,13 persen. Secara keseluruhan, tingkat inflasi tahun kalender Januari-Desember 2017 dan inflasi tahunan (year on year) masing-masing tercatat sebesar 3,61 persen.

Dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), seluruhnya tercatat mengalami inflasi pada Desember 2017. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 2,28 persen dan inflasi terendah terjadi di Sorong sebesar 0,18 persen.

Pencapaian inflasi Desember 2017 ini sedikit lebih tinggi dari inflasi Desember 2016 sebesar 0,42 persen. Namun angka ini lebih rendah dari inflasi Desember 2015 sebesar 0,96 persen dan inflasi Desember 2014 sebesar 2,46 persen.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement