Advertisement
Advertisement

In Picture: Orang Baik itu Bernama Damanhuri Zuhri

Selasa 02 Jan 2018 13:04 WIB

Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Oleh Irwan Kelana

Pada 2 Januari 2017, Ustaz Damanhuri Zuhri wafat. Ia adalah redaktur senior Harian Republika, dan  juga pendiri Sekolah Islam Terpadu (SIT) Bina Ilmu, Parung, Bogor, Jawa Barat.

Pada Selasa, 2 Januari 2018, keluarga besar SIT Bina Ilmu menggelar haul setahun wafatnya Damanhuri Zuhri. Berikut testimoni Irwan Kelana, redaktur senior Harian Republika, yang juga sahabat dekat alm Haji Damanhuri Zuhri.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Hari ini, setahun yang lalu, kita ditinggalkan guru kita, seorang  mujahid dakwah dengan pena, yang oleh Kepala Lajnah Pentashih Alquran Dr Mukhlis Hanafi MA,  dijuluki Penyambung Lidah Ulama. Dialah Ustaz Haji Damanhuri Zuhri.

Kita semua – keluarga besar Sekolah Bina Ilmu maupun Harian Republika --  sangat berduka. Namun kita melepas kepergian beliau dengan ikhlas. Sebab, kematian adalah sebuah keniscayaan. Kematian bisa datang kapan saja, kepada siapa saja dan di mana saja. Kematian akan datang kepada kita, entah kita siap atau tidak siap untuk menerimanya.

Allah SWT sudah menegaskan di dalam Alquran, Surah al-Mulk ayat 2, “Dia-lah Allah, yang menciptakan kematian dan kehidupan, untuk menguji kamu, siapa yang lebih baik amal perbuatannya.”

Rasulullah bersabda, “Cukuplah kematian sebagai pemberi nasehat.”

Lalu, pelajaran apa yang bisa kita petik dari sosok seorang Haji Damanhuri Zuhri? Mari kita simak Surat Fushshilat ayat 30-35:

“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, ‘Tuhan kami adalah Allah’, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka  (dengan berkata), "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya (surga) kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh apa yang kamu minta.  Sebagai penghormatan (bagimu) dari (Allah) Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (32). Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah,  mengerjakan kebajikan , dan berkata, ‘Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?’"

Semua karakter tersebut – beriman kepada Allah dan istiqamah, menyeru kepada jalan Allah dengan pena dan lisan, gemar berbuat baik, menegaskan dirinya sebagai seorang Muslim, keikhlasan dalam segala hal, dan mendamaikan siapa saja yang berselisih, semua melekat pada diri Ustaz Damanhuri Zuhri. Semua orang yang saya temui memberikan komentar tentang Ustaz Damanhuri Zuhri sebagai berikut: “Beliau orang baik.”

Ia sesuai hadis Rasulullah SAW: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.”

Tidak mengherankan, kalau Allah muliakan Haji Damanhuri Zuhri saat hidupnya di dunia, saat kematiannya, maupun setelah wafatnya. Bahkan istri dan anak-anak beliau pun Allah muliakan, antara lain mereka diundang haji oleh Kerajaan Saudi dengan fasilitas VVIP pada musim haji 2017.

Tidak berlebihan kalau Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Syekh Usamah mengatakan, Republika pasti bisa mencetak wartawan-wartawan hebat. Namun tidak akan bisa mencetak wartawan seperti Damanhuri Zuhri. Damanhuri Zuhri tidak tergantikan.

Itulah pelajaran yang perlu kita petik dari sosok seorang Haji Damanhuri Zuhri.

Kepada anak-anak alm Damanhuri Zuhri, saya ingin  berpesan: ayah kalian adalah orang yang hebat. Semoga kalian menjadi Muslim yang lebih hebat dari ayah kalian.

Untuk itu, teruslah belajar. Kejar ilmu setinggi mungkin. Dan teruslah tingkatkan ketakwaan kalian. Seperti pesan Imam Syafii: “Kehidupan seorang pemuda haruslah dengan ilmu dan takwa. Tanpa keduanya, tidak berarti kehidupannya.”

Akhirnya mari kita doakan alm Haji Damanhuri Zuhri, semoga Allah ampuni segenap dosanya, Allah terima amal ibadahnya, Allah angkat derajatnya, dan Allah jadikan kuburnya taman dari taman surga.

Dan kita semua yang masih hidup, semoga Allah bimbing agar menjadi hamba-hamba Allah yang takwa, yang selalu bersyukur atas segala karunia-Nya dan bersabar atas segala ujian-Nya. Semoga Allah muliakan dan bahagiakan pasangan hidup kita dan anak cucu keturunan kita di dunia dan akhirat.

Secara khusus, mari kita doakan istri dan anak-anak alm Haji Damanhuri Zuhri. Semoga Allah angkat derajat mereka, Allah mudahkan segala urusan mereka, dan Allah bukakan pintu-pintu  rezeki yang halal, berkah, dan banyak untuk mereka. Anak-anak mereka, semoga semuanya Allah jadikan anak-anak yang saleh dan salelah.

Selamat beristirahat, saudaraku, sahabatku dan guruku, Ustadz Damanhuri Zuhri.

Seperti kata penyair Ebiet G Ade:

Kematian hanyalah tidur panjang, maka mimpi indahlah engkau.

“Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai; lalu masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.” (QS al-Fajr: 27-30)

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 

Ikuti Berita Republika Lainnya