Selasa 02 Jan 2018 14:35 WIB

Muallimaat Muhammadiyah Ingin Jadikan Madrasah Outstanding

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Gita Amanda
Madrasah Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta menyelenggarakan pentas budaya di halaman Madrasah Muallimaat Muhammadiyah, Rabu (13/12).
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Madrasah Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta menyelenggarakan pentas budaya di halaman Madrasah Muallimaat Muhammadiyah, Rabu (13/12).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Agustyani Ernawati dilantik lagi menjadi Direktur Madrasah Muallimaat Muhamamdiyah Yogyakarta Periode 2018-2021. Sebelumnya dia sudah menjadi Direktur Madrasah Muallimaat Muhammadiyah Periode 2013-2017.

Di Periode kedua kepemimpinannya, Agustyani ingin menjadikan Madrasah Muallimaat Muhammadiyah sebagai madrasah yang outstanding lebih dari biasanya. "Sebelumnya kami sudah menjadikan madrasah Muallimaat Muhammadiyah yang bagus. Sekarang tidak cukup dengan bagus saja," tuturnya pada saat sambutan usai dilantik sebagai Direktur Madrasah Muallimaat Muhammadiyah oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah Noordjannah Djohantini, di Aula Madrasah Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta, Selasa (2/1).

Untuk mencapai hal itu upaya yang akan dilakukan antaralain meningkatkan sinergitas dengan seluruh stakeholder yang ada, baik di dalam maupun di luar Madrasah Muallimaat dan muallimiin, memperluas jaringan kerja sama di dalam dan di luar negeri. Sekarang ini prestasi Madrasah Muallimaat di tahap kota provinsi dan regional. Ke depan akan berupaya lebih mengarah pada nasional dan internasional, serta internasionalisasi kader sebagai skala prioritas untuk mandrasah ke depan.

Selama ini di Madrasah Muallimaat sudah ada program internasionalisasi kader dengan pertukaran pelajar dan pertukaran pemimpin muda. Namun baru ranah Singapura, Malaysia dan Thailand. Ke depan akan ada program ke Australia, Inggris dan Amerika bersama Madrasah Muallimiin. Agar madrasah Muallimaat dan Muallimin bisa membuka link-link baru, akan bekerja sama dengan PP Muhammadiyah. Untuk tahun ini kami mengikutikan guru mengikuti workshop di luar negeri," kata Agustyani.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement