Selasa 02 Jan 2018 15:15 WIB

300 Wanita Hollywood Dorong Inisiatif Anti-Pelecehan

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Jennifer Lawrence
Foto: Danny Moloshok/Reuters
Jennifer Lawrence

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Lebih dari 300 wanita di Hollywood, mulai dari Meryl Streep dan Jennifer Lawrence sampai Emma Thompson dan Cate Blanchett, mengumumkan sebuah inisiatif untuk mengatasi pelecehan seksual yang meluas di tempat kerja, dengan memberi perhatian khusus pada 'saudara perempuan' mereka di dunia hiburan maupun kantoran.

Inisiatif itu adalah Time's Up, dilahirkan menyusul terbongkarnya skandal-skandal seksual Harvey Weinstein. Tujuannya untuk  membawa orang-orang berkuasa dalam dunia hiburan, politik dan media, mendorong perusahaan, badan pemerintah dan bahkan sistem pengadilan federal AS untuk memeriksa kembali kebijakan pelecehan.

Dalam sebuah surat terbuka yang dicetak di The New York Times, prakarsa baru ini meminjam pengaruh para selebritas papan atas untuk membantu perempuan di bidang yang kurang menonjol, mendesak dukungan dan penghormatan kepada pekerja pertanian, dan pihak lain yang membuat mereka rentan dan tidak bersuara.

''Kami dengan sungguh-sungguh mendesak media yang meliput pengungkapan oleh orang-orang di Hollywood untuk menghabiskan waktu yang sama dalam berbagai pengalaman individu yang bekerja dalam perdagangan yang kurang glamorized dan valorized,'' kata kelompok tersebut dalam iklannya, dikutip dari Thefashionlaw, Selasa (2/1).

Mereka berujar, setiap perempuan yang bekerja di bidang pertanian, harus menangkis pelecehan seksual yang tidak diinginkan dari atasannya. Pesan itu juga disampaikan kepada setiap pengurus rumah tangga yang mencoba melarikan diri dari tamu yang tamak, setiap petugas kebersihan terperangkap setiap malam di sebuah gedung dengan seorang petugas pemangsa, setiap pelayan diraih oleh seorang pelanggan dan diharapkan bisa menerimanya dengan senyuman. ''Kami berdiri bersamamu, kami mendukungmu,'' jelas dia.

Bulan lalu, kepala Ford Motor Company meminta maaf kepada karyawan di dua pabrik di Chicago dan berjanji akan mengalami perubahan, setelah terpapar oleh pelecehan dan perlakuan buruk terhadap perempuan, sejak 1990-an. Itu adalah salah satu investigasi media besar pertama yang melakukan pelecehan seksual di tempat kerja kantoran.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement