REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Donald Trump menuduh Pakistan berbohong dan melakukan penipuan. Ia mengatakan, Amerika telah melakukan tindakan bodoh dengan memberi bantuan kepada Pakistan senilai lebih dari 33 miliar dolar AS.
Seperti dilansir The Guardian, Selasa (2/1), serangan kata-kata Trump terhadap Pakistan ia sampaikan melalui akun resmi Twitter-nya. Ini adalah kicauan pertama Trump di 2018. Trump mengatakan, Pakistan menyediakan tempat yang aman bagi teroris di Afghanistan.
"Amerika Serikat dengan bodohnya telah memberi Pakistan lebih dari 33 miliar dolar bantuan selama 15 tahun terakhir, dan mereka tidak memberikan apa-apa selain kebohongan dan kebohongan, memikirkan pemimpin kita sebagai orang bodoh," tulisnya.
Kicauan ini datang setelah ketegangan meningkat antara Washington dan Islamabad sejak beberapa bulan yang lalu ketika Presiden AS mengumumkan strategi keamanan nasional pemerintahannya untuk Afghanistan.
Sebagai bagian dari strategi, Trump meminta Islamabad untuk mengurangi dukungan bagi militan yang berlindung di sepanjang perbatasan Afghanistan. Ia memperingatkan Pakistan akan mengalami kerugian jika tidak mematuhi hal tersebut. "Kita tidak bisa lagi diam tentang tempat-tempat aman Pakistan untuk organisasi teroris, Taliban dan kelompok-kelompok lain yang menimbulkan ancaman bagi wilayah tersebut dan sekitarnya," katanya dalam sebuah pidato.
Dalam sebuah kunjungan mendadak ke Afghanistan bulan lalu, wakil presiden AS, Mike Pence, mengatakan Pemerintah AS telah meminta Pakistan untuk mengakhiri dukungannya terhadap gerilyawan Taliban. Komentar Pence ini menimbulkan kritik dari negara sipil dan militer Pakistan yang membantah melindungi militan Afghanistan.
The New York Times melaporkan pekan lalu bahwa pemerintahan Trump mempertimbangkan untuk menahan bantuan sebesar 255 juta dolar AS ke Pakistan atas kegagalan Islamabad dalam menghadapi terorisme di negara tersebut.
Pakistan menolak mengizinkan akses AS ke militan yang ditangkap dari jaringan Haqqani yang terkait dengan Taliban. Militan tersebut ditangkap pada Oktober oleh tentara Pakistan saat mereka menyelamatkan pasangan Kanada-Amerika yang telah ditahan selama lima tahun.
AS percaya militan tersebut dapat memberikan informasi penting tentang sandera Amerika lainnya di Afghanistan.
Menteri luar negeri Pakistan, Khawaja Asif, mengatakan kepada televisi Geo pada Senin bahwa Pakistan menolak untuk berbuat lebih banyak untuk Amerika Serikat. "Kami sudah mengatakan kepada AS bahwa kami tidak akan berbuat lebih banyak, jadi Trump tidak lagi memiliki kepentingan," katanya.
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement