REPUBLIKA.CO.ID,KABUL -- Direktorat keamanan Nasional (NDS) Afghanistan dan pemerintah daerah Nangahar, Kabul mengatakan, lebih dari 120 tersangka militan tewas dalam berbagai operasi anti-terorisme di Afghanistan dalam 24 jam terakhir. Serangan baru yang diluncurkan tersebut dilakukan menyusul adanya rentetan serangan yang dilakukan Daesh (Negara Islam Irak dan Mediterania) di Afghanistan.
NDS mengatakan, selain 83 pejuang pro-Daesh, 42 militan Taliban juga tewas dalam serangan tersebut. Hal tersebut terjadi beberapa hari setelah pejuang pro-Daesh menewaskan 65 orang, yang kebanyakan merupakan warga sipil, dalam serangan bunuh diri di provinsi Nangarhar timur dan di Ibukota Afghanistan, Kabul.
Dilansir di Anadolu Agency, Selasa (2/1), Juru bicara Gubernur Nangarhar, Attaullah Khogyani mengatakan, tempat persembunyian Daesh di wilayah Haska Maina telah menjadi sasaran serangan tersebut. Penggerebekan serupa juga dilakukan di provinsi Jawzjan utara, yang berbatasan dengan Turkmenistan.
Menurut markas besar polisi di Provinsi Jawzjan, sejumlah pejuang Daesh yang dicurigai, termasuk setidaknya tujuh orang asing, tewas dalam serangan udara dan darat di wilayah Darzab. Selain provinsi Nangarhar timur yang berbatasan dengan sabuk suku Pakistan, Jawzjan di Afghanistan utara dikatakan muncul sebagai benteng kuat Daesh lainnya di negara yang penuh perang tersebut.