REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Solo masih menanti terbitnya izin operasional bus Batik Solo Trans (BST) koridor 3 dari Pemprov Jawa Tengah.
Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Solo, Taufiq Muhammad mengatakan, Pemkot semula menargetkan standardisasi layanan BST koridor 3 sudah bisa setara dengan BST koridor 1 dan 2 pada Desember. Namun hingga saat ini Pemprov Jateng belum menerbitkan izin operasionalnya.
"BST koridor 3 masih dalam proses perizinan di Provinsi, sebab bus itu harus dilengkapi juga dengan izin aglomerasi," tutur Taufiq, Selasa (2/1).
Dia menjelaskan, sebanyak 20 unit bus nantinya akan dioperasikan pulang pergi di jalur terminal Palur-terminal Kartasura via Pasar Kelewer.
Layanan BST tersebut, kata dia, juga dilengkapi dengan shelter portable yang ditempatkan disepanjang rute. Saat ini koridor 3 masih dilayani dengan bus medium.
"Nantinya pun tidak ada penggantian jalur, kami hanya meremajakan armada dan menambah fasilitas penumpang seperti shelter," katanya.
Dia menambahkan sekitar 50 shelter portable telah ditempatkan di titik-titik strategis di sepanjang jalur BST. Dimana jarak tiap shelter berkisar 500 meter. Setiap kedatangan bus di shelter-shelter tersebut mempunyai rentang waktu sekitar 10 menit.
Sementara itu, Taufiq menjelaskan pengoperasian 20 unit bus nantinya akan dipercayakan pada PT Bengawan Solo Trans.