REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT, KALTENG -- Kepolisian Resor Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, berhasil menangkap dua anggota sindikat pembobol toko telepon seluler (ponsel) yang belum lama ini menguras sebuah toko di Sampit.
"Kasus ini terungkap setelah kami berhasil melacak satu ponsel yang sempat dijual pelaku. Dari sana akhirnya kedua pelaku berhasil ditangkap pada siang dan sore tadi di rumah masing-masing," kata Kapolres AKBP Muchtar Supiandi Siregar di Sampit, Selasa.
Dua sindikat pembobol toko telepon seluler itu adalah AS (20) dan AM (17), warga Jalan Jenderal Sudirman Sampit. Pengungkapan ini merupakan hasil penyelidikan kasus pembobolan toko telepon seluler di depan Pasar Sejumput Jalan DI Pandjaitan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang pada Sabtu (23/12/2017) lalu.
Saat itu AS berhasil masuk ke sebuah toko telepon seluler setelah berhasil menjebol plafon toko pada pukul 02.15 WIB. Hanya dalam waktu 7 menit 49 detik, AS berhasil mengambil seluruh telepon seluler di toko itu.
AS tidak menyadari aksinya terekam kamera tersembunyi atau CCTV. Bahkan rekaman itu disebarkan korban di media sosial sehingga viral dan menjadi perhatian masyarakat.
Wajah AS pun terlihat jelas, termasuk saat dia melepas bajunya untuk digunakan mengangkut telepon seluler curian itu karena ransel yang dibawanya sudah penuh barang curian tersebut.
Hasil penyelidikan, AS mengambil sebanyak 24 telepon seluler dengan nilai kerugian yang diderita korban sekitar Rp 60 juta. Usai menjalankan aksinya, AS bersembunyi dan menyerahkan barang kepada AM.
Dari 24 telepon seluler tersebut, AM baru menjual satu unit di Pusat Perbelanjaan Mentaya. Dari sanalah penyidik berhasil melacaknya dengan memanfaatkan teknologi. Berdasarkan keterangan pembeli, polisi berhasil menangkap AM, kemudian menangkap AS.
"AS sudah dua hari mengincar toko itu untuk mempelajari situasi. Meski masih muda, AM sudah pernah membobol bengkel di Jalan Pelita, mencuri sepeda motor dan sejumlah surat penting," kata Muchtar didampingi Kepala Satuan Reserse Kriminal, AKP Samsul Bahri.
Sementara itu, AS mengaku baru tujuh bulan datang dari Madura. Dia juga mengaku belum lama mengenal AM di Sampit.