Rabu 03 Jan 2018 08:22 WIB

Paus Francis Ingatkan Ganasnya Perang Lewat Foto

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Foto  foto anak laki-laki korban bom nuklir di Nagasaki, Jepang yang dibagikan Paus Francis
Foto: Independent
Foto foto anak laki-laki korban bom nuklir di Nagasaki, Jepang yang dibagikan Paus Francis

REPUBLIKA.CO.ID, Kesemarakan menyambut tahun baru 2018 tampaknya tak hinggap di diri Paus Francis. Ketika dunia gempita dengan berbagai perayaan dan seremoni, Paus Francis justru menerbitkan, lalu membagikan sebuah kartu yang menampilkan foto anak laki-laki korban bom nuklir di Nagasaki, Jepang, pada Agustus 1945.

Kartu ini dirilis kantor pers Vatikan dalam rangka memperingati tahun baru dan Hari Perdamaian Dunia Gereja Katolik Roma yang dirayakan setiap 1 Januari. Di kartu tersebut Paus Francis membubuhkan tanda tangannya dan menyematkan sebuah judul atau keterangan foto yang ditampilkan. Adapun bunyi judul foto tersebut yakni, "Kesedihan anak laki-laki itu hanya diungkapkan dengan isyarat mengigit bibirnya yang mengalirkan darah".

Foto dalam kartu yang diterbitkan Paus Francis memperlihatkan seorang anak laki-laki plontos dengan ekspresi duka yang tertahan di wajahnya. Ia berdiri bertelanjang kaki sambil menggendong adik laki-lakinya yang telah terkulai lesu di punggungnya. Adiknya itu memang telah tewas dan dia bermaksud untuk menguburkannya.

Foto tragis ini diabadikan oleh fotogtafer Marinir Amerika Serikat (AS) Joe O'Donnel, tak lama setelah AS menjatuhkan bom atom di Nagasaki menjelang akhir Perang Dunia II. O'Donnel dilaporkan menghabiskan waktu empat tahun untuk mendokumentasikan dampak bom atom yang dijatuhkan AS di Hiroshima dan Nagasaki.

Tujuan Paus Francis menerbitkan kartu tersebut adalah untuk memperingatkan dunia tentang ganasnya peperangan dan ancaman konflik global. Paus melihat berbagai eskalasi di berbagai penjuru dunia berpotensi memicu perang dunia ketiga.

Analis Vatikan John Allen mengungkapkan diterbitkannya kartu yang seolah "mengganggu" suka cita perayaan tahun baru itu memang menunjukkan komitmen dan prinsip Paus Francis sejak pemilihannya. "Isyarat tersebut konsisten dengan upaya Paus Francis untuk berbicara menentang apa yang dia gambarkan sebagai perang dunia ketiga hari ini," ucapnya, dikutip laman the Independent, Senin (1/1).

Ia menilai, sejak terpilih sebagai paus, Paus Francis telah melakukan upaya untuk mencegah agar dunia tak kembali terjerembab dalam konflik global. "Ia berjuang dengan cara sedikit demi sedikit di berbagai belahan dunia," ungkap Allen.

Begitu pun ketika Paus Francis memutuskan menerbitkan sebuah kartu yang memperlihatkan potret seorang anak laki-laki yang menjadi korban bom atom di Nagasaki. Allen menilai, Paus Francis menyadari bahwa dunia saat ini tengah dibayangi ancaman perang nuklir.

"Sehubungan dengan ancaman Korea Utara (Korut) untuk menggunakan senjata nuklir dan sumpah Presiden AS Donald Trump bahwa Amerika akan melepaskan api dan kemarahan seandainya itu terjadi (serangan Korut)," tutur Allen.

Tak hanya itu, menurut Allen, Paus Francis juga telah menyuarakan tentang penderitaan yang akan dialami anak-anak ketika konflik ganas berkecamuk. Belum lagi tentang risiko mereka terdaftar sebagai tentara anak-anak.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement