REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei angkat bicara menyusul pergolakan di Iran sejak 28 Desember lalu. Dalam statemen pertamanya ia menuding pihak eksternal yang menyebabkan terjadinya pergolakan di Iran.
"Musuh Iran telah bersekutu dan menggunakan berbagai cara yang mereka miliki, termasuk uang, senjata, politik dan dinas intelijen, untuk menimbulkan keresahan," ujarnya dalam pidato yang dimuat di situs resminya, dikutip Aljazirah, Rabu(3/1).
Aksi unjuk rasa anti-pemerintah terus berlangsung hingga saat ini. Jumlah korban tewas dilaporkan meningkat menjadi setidaknya 20-an orang.
"Martabat, keamanan, dan kemajuan bangsa Iran berutang pada pengorbanan diri para martir. Yang mencegah musuh mengerahkan kekejaman mereka adalah semangat keberanian, pengorbanan, dan kepercayaan di dalam bangsa," tulis Khamenei.
Komentar otoritas puncak Iran itu terjadi beberapa jam sebelum Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa mereka akan mengupayakan perundingan darurat di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengenai demonstrasi di Republik Islam tersebut.
Baca juga, Jubir AKP: Iran Hadapi Manipulasi Sangat Serius.
Presiden AS Donald Trump telah mengkritik Teheran di Twitter sejak demonstrasi itu meledak. Dia memuji para demonstran karena bertindak melawan rezim yang dia sebut brutal dan korup. Iran disebut memiliki sedikit makanan, inflasi besar dan tidak memiliki hak asasi manusia.
Kementerian Luar Negeri Iran membalas dengan mengatakan Trump membuang-buang waktu dengan mencicitkan perkataan yang tidak berguna dan menghina. Dia juga menyarankan agar Trump lebih baik berfokus pada tunawisma dan orang-orang yang kelaparan di negaranya sendiri.