Rabu 03 Jan 2018 12:47 WIB

Gunakan Teknologi Canggih, BSSN Siap Bantu Mabes Polri

Presiden Joko Widodo melantik kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Djoko Setiadi, Rabu (3/1) di Istana Negara.
Foto: Debbie Sutrisno/Republika
Presiden Joko Widodo melantik kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Djoko Setiadi, Rabu (3/1) di Istana Negara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Mayjen TNI Djoko Setiadi mengatakan pihaknya akan menggunakan teknologi yang terkini dalam membantu pihak kepolisian dalam penanggulangan terorisme.

"Kita akan membantu Mabes Polri dalam rangka penanggulangan (terorisme). Tentunya ada sharing, kami juga menggunakan teknologi yang terkini, mampu mendeteksi, mencari, apapun yang kami temukan kita akan sharing dengan yang berwenang. Dalam hal ini kepolisian," kata Djoko Setiadi usai dilantik Presiden Joko widodo di Istana Negara Jakarta, Rabu (3/1).

Dia mengungkapkan bahwa bahwa terorisme telah masuk ke dunia siber dengan menggunakan sistem komunikasi yang baik dan sulit ditembus. "Kami sudah siapkan segala-galanya, kalau ada serangan siber dari manapun kita juga harus hadapi deagn teknologi," kata Kepala BSSN ini.

Setiadi juga mengatakan bahwa BSSN ini juga akan mendeteksi berita bohong (hoaks) yang bisa memberikan dampak negatif terhadap persatuan bangsa. Ia juga menjelaskan, bahwa BSSN ini merupakan revitalisasi dari Lembaga Sandi Negara yang dirinya pimpin sebelumnya.

"Lemsaneg direvitalisasi, kalau kalimat saya, sandi itu adalah bahasa zaman dulu. Sekarang siber. Kalau badan sandi bertransformasi ke badan siber, itu memang sudah sewajarnya," tuturnya.

Dia mengakui bahwa lembaga yang dipimpinnya saat ini semakin besar dan tanggung jawabnya juga semakin besar. "Arahan Presiden kita harus bisa menjangkau sampai pengamanan WNI diutamakan," ucapnya, menjelaskan.

BSSN nantinya diarahkan kepada pembangunan lingkungan (ekosistem) ranah siber Indonesia yang tahan dan aman. Selain itu, BSSN juga menjadi penyelenggara dan pembina tunggal persandian negara dalam menjamin keamanan informasi berklasifikasi milik pemerintah atau negara, serta menyajikan hasil pengupasan informasi bersandi guna turut serta menjaga keamanan nasional.

BSSN bukan merupakan lembaga baru yang dibentuk. Namun, merupakan revitalisasi Lembaga Sandi Negara ditambah dengan tambahan Direktorat Keamanan Informasi, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Dengan dibentuknya BSSN, maka pelaksanaan seluruh tugas dan fungsi di bidang persandian serta pelaksanaan seluruh tugas dan fungsi di bidang keamanan informasi, pengamanan pemanfaatan jaringan telekomunikasi berbasis protokol internet, dan keamanan jaringan dan infrastruktur telekomunikasi dilaksanakan oleh BSSN.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement