REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara pada Rabu (3/1) waktu setempat mengumumkan akan membuka kembali komunikasi lintas perbatasan dengan Korea Selatan. Hal tersebut dilakukan sebagai tanda meredakan permusuhan antara kedua negara tersebut.
Berdasarkan laporan media Korut, Rabu (3/1), seorang pejabat Korut mengatakan, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memerintahkan hotline perbatasan dengan Korsel untuk dibuka kembali untuk pembicaraan yang rencananya akan dilakukan pekan depan.
Pejabat tersebut mengatakan, perundingan tersebut bertujuan membangun dialog formal mengenai pengiriman delegasi Korea Utara pada Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang di Korea Selatan bulan depan. Hal tersebut menurut menteri olah raga Korsel dapat mengantarkan perdamaian dan kemakmuran di Semenanjung Korea setelah satu tahun adanya ancaman perang nuklir.
Pernyataan tersebut muncul sehari setelah Korea Selatan mengusulkan diskusi tingkat tinggi dengan Korea Utara, menyusul pidato Kim di awal tahun baru, di mana ia mengatakan terbuka untuk berbicara dengan Seoul.
Dilansir di Fox News, dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan secara nasional, Menteri Unifikasi Korea Selatan Cho Myoung-gyon, menyarankan agar kedua negara yang bersaing tersebut bertemu pada 9 Januari di desa perbatasan, Panmunjom. Hal tersebut dilakukan untuk membahas kerja sama Olimpiade dan bagaimana memperbaiki keseluruhan hubungan antara kedua negara tersebut.