Rabu 03 Jan 2018 14:39 WIB

Philip Morris akan Tinggalkan Bisnis Rokok?

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Marlboro, merek global produk rokok Philip Morris (ilustrasi)
Foto: AP PHOTO
Marlboro, merek global produk rokok Philip Morris (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Raksasa produk tembakau, Philip Morris, memasang iklan anti rokok di beberapa media cetak di Inggris yang menunjukkan ambisi mereka berhenti menjual rokok di Inggris. Ini adalah bagian tujuan jangka panjang Philip Morris menuju masa depan tanpa rokok.

Dilansir BBC, Selasa (2/1), perusahaan rokok itu juga sudah berkirim surat kepada Perdana Menteri Inggris Theresa May untuk bisa memuat informasi berhenti merokok di kemasan produk mereka.

Philip Morris menyatakan akan mendukug otoritas lokal dengan tingkat perokok tinggi dengan bantuan layanan berhenti merokok. Perusahaan ini juga akan menyediakan produk alternatif di Inggris. Dalam iklannya, Philip Morris mengklaim telah berinvesrasi 2,5 miliar poundsterling untuk mengembangkan alternatif rokok.

Soal mengapa Philip Morris melakukan ini semua? Perusahaan itu menyatakan alasannya sederhana, karena mereka ingin berhenti memproduksi rokok dan memproduksi produk alternatif. Juru bicara Philip Morris menyarakan perusahaan itu ingin mencapai masyarakat bebas rokok sesegera mungkin.

Namun, Philip Morris menilai jika hanya berhenti menjual rokok, akan ada perusahaan lain yang menjualnnya ke masyarakat. Di Inggris, pada perokok sadar akan bahaya merokok sehingga yang mereka butuhkan adalah informasi untuk berhenti merokok atau alternatif.

Direktur Eksektutif Philip Morris Inggris, Peter Nixon mengatakan, pihaknya yakin, mereka punya peran membantu masyarakat Inggris menjadi masyarakat bebas rokok. ''Komitmen kami adalah mempercepat realisasi tujuan itu. Kami selalu mendorong masyarakat untuk tidak mulai merokok dan berhenti sepenuhnya jika sudah menjadi perokok,'' kata Nixon.

Rencana Pengendalian Tembakau yang dibuat Pemerintah Inggris, lanjut Nixon, merupakan langkah utama mengenalkan rokok elektronik dan alternatif lain dari rokok untuk mencapai tujuan masyarakat Inggris bebas rokok.

Namun bagi mereka yang ingin tetap merokok, ada alternatif yang tersedia. Di Inggris, Philip Morris punya beberapa produk alternatif roko termasuk produk tembakau yang dipanaskan, Iqos.

CEO Action on Smoking and Health, Deborah Arnott mengatakan, ide mendukung otoritas lokal dengan layanan mengatasi kecanduan rokok tidak lain hanyalah donasi. Hal itu memang sudah digariskan dalam ketentuan WHO.

''Phillip Morris harusnya tahu, pemerintah tidak boleh menerima donasi dari industri tembakau,'' kata Arnott.

Arnott melihat industri rokok memang sedang 'bakar uang'. Ketimbang berdonasi, Arnott menilai industri tembakau lebih baik membayar pajak lebih besar.

Pada Juli 2017, Pemerintah Inggris menargetkan masyarakat Inggris bebas rokok dalam beberapa dekade ke depan. Dalam Rencana Pengendalian Tembakau, Inggris menarketkan tingkat perokok bisa dikurangi dari 15,5 persen menjadi 12 persen pada 2022.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement