Rabu 03 Jan 2018 17:24 WIB

Puluhan Sekolah di Jabar Belum Punya Gedung dan Lahan

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Suasana di SD Negeri Sukasari 01 Kecamatan Rumpin, Bogor, Rabu (15/11). Tiga dari enam ruang kelas di sekolah tidak menggunakan meja dan kursi dikarenakan kondisi fasilitas yang sudah rusak.
Foto: Republika/Adinda Pryanka
Suasana di SD Negeri Sukasari 01 Kecamatan Rumpin, Bogor, Rabu (15/11). Tiga dari enam ruang kelas di sekolah tidak menggunakan meja dan kursi dikarenakan kondisi fasilitas yang sudah rusak.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekitar lebih dari 20 sekolah di Jabar belum memiliki gedung dan lahan. Oleh karena itu, menurut Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat Ahmad Hadadi, hal itu sangat urgent untuk segera diatasi. Disdik Jabar, menargetkan pada 2018 untuk membeli lahan bagi sekolah yang belum memiliki kelas.

"Untuk sekolah yang belum punya kelas, target kami beli lahan dulu. Itu, ada di Depok, Bekasi, Purwakarta dan Cianjur," ujar Hadadi, Rabu (3/1).

Hadadi mengatakan, ia menargetkan pada 2018 akan menyelesaikan dulu pembebasan lahan. Kemudian, pembangunan dilakukan pada 2019.

"Kan pembangunannya harus dilakukan bertahap," katanya.

Saat ini, kata dia, Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih terus berangsur memenuhi kekurangan ruang kelas di seluruh kabupaten/kota di Jabar.

Hadadi mengatakan, jika diasumsikan dari target 100 ribu peserta didik satu angkatan, dengan jumlah rimbongan belajar (rombel) perkelas sebanyak 36 siswa, maka masih kekurangan sekitar 10 ribu ruang kelas baru (RKB) untuk memenuhi kebutuhan program full day school SMA/SMK dan sekolah menengah terbuka.

"APK (angka putus sekolah) kita kan di angka 76,62 persen, artinya ada 23,4 persen lagi yang memang harus disiapkan ruang kelasnya," katanya.

Selain itu, kata dia, ada sekitar 36 ribu siswa sekolah menengah terbuka yang harus memiliki ruang kelas juga. Kalau semua sudah terpenuhi, Hadadi berharap sekolah melakukan kegiatan belajar mengajar dengan sistem full day school. Sehingga pemerintah harus menyiapkan ketersediaan ruang kelas agar semua siswa bisa belajar dalam satu waktu.

Meski demikian, ia mengaku pada masa kepemimpinan Gubernur Ahmad Heryawan, Pemprov Jabar telah menambah lebih dari 30 ribu RKB. Setiap tahunnya, pihaknya melakukan penambahan 5.000 RKB untuk semua jenjang pendidikan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement