REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengingatkan aparatur sipil negara (ASN) di Jatim agar memfokuskan diri pada peningkatan melayani masyarakat dan tetap netral pada proses politik. Apalagi, tahun 2018 merupakan tahun politik di Jatim, dimana akan dilaksanakan 1 pemilihan gubernur dan 18 pemilihan kepala daerah.
"Tugas ASN adalah menjaga netralitas dalam Pilkada. Jika tidak netral maka akan menuai sendiri hasilnya," kata Soekarwo dalam siaran persnya, Rabu (3/12).
Selain itu, Soekarwo juga mengingatkan agar ASN mampu menempatkan pelayanan masyarakat di atas kepentingan pribadi, organisasi dan golongan. Sehingga, para ASN tersebut nantinya mampu mendorong pengembangan kompetensi sumber daya manusia, dan menjadi aparatur yang profesional.
Pria yang akrab disapa Pakde Karwo juga mengajak ASN untuk turut mensukseskan program Pemprov Jatim 2018. Terutama, yang masih menjadi permasalahan di Jatim saat ini yakni pertumbuhan industri masih di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi. Padahal, sebaiknya pertumbuhan industri harus di atas pertumbuhan ekonomi.
"Meskipun demikian pertumbuhan industri Jatim termasuk yang baik di atas rata-rata pertumbuhan industri nasional," kata Pakde Karwo.
Untuk itu, pada tahun 2018, Pakde Karwo meminta agar sasaran meningkatkan pertumbuhan industri lebih pada memberikan nilai tambah di bahan baku. Sebagai contoh, petani harus bisa menjadikan padi menjadi beras, dan tidak menjual gabah kering giling.