Kamis 04 Jan 2018 06:06 WIB

Kasus Terduga Difteri Bertambah di NTB

Pasien penderita difteri (ilustrasi)
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Pasien penderita difteri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM  -- Kasus terduga atau suspect penderita penyakit difteri di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bertambah menjadi delapan orang. "Sebelumnya, lima kasus terjadi di Bima dan tiga lagi di Lombok," ujar Pelaksana Tugas (PLt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB di Mataram, Rabu (3/1).

Namun dia mengatakan dari delapan orang, lima orang yang sebelumnya dirawat di RSUD Bima sudah dipulangkan. Karena, setelah dilakukan pemeriksaan hasilnya negatif. "Yang lima di Bima sudah dikirim hasilnya dan dinyatakan negatif difteri oleh laboratorium di Surabaya," katanya menerangkan.

Sementara, tiga warga Lombok lagi masih dirawat di RSUD Provinsi NTB di Kota Mataram. Ketiga warga yang dirawat tersebut, yakni Ibnu Khalil (11) asal Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Humaira Airlangga (5) dari Labuapi, Lombok Barat, dan Mulyani 28 tahun dari Kayangan. "Itu baru suspect dan secara klinis hasil pemeriksaan di RSUD mudah- mudahan negatif dan berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium di RSUD juga negatif," jelasnya.

Saat ini kata dia, kondisi tiga pasien yang dirawat perkembangan baik, tetap dilakukan pemantauan oleh tim dokter. Dia mengakui, meski dinyatakan negatif oleh pihak RDUD, namun pihaknya akan menunggu hasil laboratorium Surabaya yang telah ditunjuk Kementerian Kesehatan. Karenanya, pihaknya masih menunggu keputusan Kementerian Kesehatan terkait pelaksanaan Outbreak Response Imunization Difteri (ORI Difteri) atau imunisasi difteri di NTB, khususnya di wilayah Bima.

"Untuk pelaksanaan ORI di Bima kami dalam hal ini masih konsultasikan ke pusat, memang edaran Kemenkes meski cuma satu langsung dilaksakan ORI," katanya.

Lebih lanjut, ia menyatakan, walaupun kasus susfect disteri ada ditemukan, pihaknya berharap hal tersebut tidak terjadi di NTB. Bahkan, pihaknya optimis NTB masuk dalam zona difteri. "Insyaallah NTB masuk zona aman difteri," tandasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement