Kamis 04 Jan 2018 06:02 WIB

Polri Bantah Kebobolan Soal Penyerangan Mapolsek Bontoala

Rep: Arif Satrio/ Red: Indira Rezkisari
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Mohammad Iqbal.
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Mohammad Iqbal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Negara Republik Indonesia membantah pihaknya kebobolan saat terjadi penyerangan orang tak dikenal dengan bahan peledak di Mapolsek Bontoala, Makassar, Sulsel, pada Senin (1/1) dini hari lalu. Meskipun sebelumnya Kapolri Jenderal Tito Karnavian memprediksikan tidak ada ancaman teror saat penyelenggaraan tahun baru.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal membantah bila prediksi Kapolri tidak tepar. Ia berdalih, aksi tersebut belum tentu dikatakan sebagai aksi teror. "Semua nggak ada ancaman teror. Belum tentu itu teror. Bisa saja iseng, atau motif lain," kata Iqbal di Markas Besar Polri, Jakarta, Rabu (3/1).

Polisi juga belum mengetahui motif dari tindakan penyerangan tersebut. Lebih awal Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto juga menuturkan, Polri terus melakukan penyelidikan mendalam dan belum bisa menyampaikan perkembangan yang signifikan terkait aksi teror tersebut. Data-data yang akurat pun menurut Setyo belum didapatkan.

"Sekarang teman-teman sedang dalam penyelidikan Oleh sebab itu saya minta waktu berikan kesempatan kepada rekan-rekan di Sulawesi Selatan melakukan penyelidikan," katanya.

Polisi juga masih memeriksa unsur-unsur yang terkandung dalam benda tersebut. "Sebenarnya bom juga bukan, ya kalau boleh dibilang itu meledak ya meledak sih, karena diisi mercon saja ya meledak begitu, kan. Cuma mercon ditaruh di salah satu semacam pipa paralon itu dikasih baut-baut," kata Setyo.

Sebelumnya, aksi penyerangan kantor polisi kembali terjadi. Kali ini peristiwa teror itu menyerang Markas Kepolisian Sektor Bontoala, Sulawesi Selatan sekitar pukul 03.45 WIB pada Senin (1/1) dini hari. Kejadian tersebut mengakibatkan dua anggota polisi mengalami luka-luka.Kapolsek Bontoala Kompol Rafiuddin dan Brigadir Polisi Junisyam mengalami luka yang diakibatkan oleh proyektil ledakan yang diduga sebagai bom molotov.

Kejadian terjadi ketika anggota Polsek Bontoala melakukan pengaman malam tahun baru. Para anggota yang berjaga di depan Mapolsek mendengar suara ledakan dari belakang Mapolsek Bontoala. Para petugas menduga, pelaku penyerangan tersebut datang dari belakang Mapolsek Bontoala. Sayangnya, pelaku melarikan diri dari kejaran petugas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement