Kamis 04 Jan 2018 14:03 WIB

Banyak Jenderal Maju di Pilkada, Moeldoko: 'Aku Juga Mau'

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andri Saubani
Jendral (Purn) TNI, Moeldoko
Foto: ROL/Abdul Kodir
Jendral (Purn) TNI, Moeldoko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Panglima TNI Jenderal (Purnawirawan) Moeldoko merasa banyaknya perwira tinggi yang ikut pemilihan kepala daerah (pilkada) sebagai suatu hal yang bagus. Tapi, mereka harus mengundurkan diri terlebih dahulu. Ia kemudian berceletuk ingin menjadi wali kota Depok.

"Bagus dong. Dia sudah sipil kok ya. Boleh karena punya hak politik yang sama," tutur Moeldoko sesaat setelah keluar dari kantor Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (4/1).

Lebih lanjut, ia menjelaskan, yang tidak diperbolehkan itu adalah prajurit TNI yang masih aktif. Sehingga, jika memutuskan untuk maju ke pilkada atau pemilihan umum (pemilu) prajurit tersebut harus pensiun terlebih dahulu.

"Oh yang aktif tidak boleh dong. Gitu. Tapi, kalau yang sudah pensiun kan hak politik dia miliki," tutur Moeldoko yang menggunakan kemeja putih lengan pendek saat datang ke Kemenko Polhukam itu.

Infografis, Para Jendera Pun 'Turun Gunung'.

Menurut Moeldoko, untuk pengajuan pensiun itu ada prosesnya. Sepanjang pengajuan itu selesai sebelum batas akhir pendaftaran ke pilkada atau pemilu itu terpenuhi, itu tidak ada masalah. Ia pun berceletuk ingin mengikuti kontestasi pilkada atau pemilu menjadi wali kota Depok.

"Sepanjang nanti deadline-nya masih terpenuhi tidak ada masalah. Tapi kalau masih aktif pasti tidak boleh dong. Tapi kalau sudah pensiun, aku juga mau. Hahahaha. (Jadi) wali kota Depok," ujarnya sembari tertawa di dalam mobilnya.

Datang sekitar pukul 11.00 WIB, Moeldoko mengaku hanya makan siang bersama saja dengan Wiranto di kantor rekan separtainya di Hanura itu. Moeldoko berada di dalam kantor Menko Polhukam sekitar 1,5 jam.

Setidaknya ada dua perwira tinggi yang akan maju dalan kontestasi Pilkada Serentak 2018. Mereka adalah Panglima Komando Cadangan Strategis (Pangkostrad) TNI Angkatan Darat Letnan Jenderal Edy Rahmayadi dan Brigjen TNI Edy Nasution yang kini menjabat Komandan Resort Militer 031 Wira Bima.

Pangkostrad ingin maju menjadi calon gubernur Sumatra Utara, sedangkan Danrem 031 Wira Bima akan maju menjadi calon wakil gubernur Riau. Pangkostrad telah mengajukan pensiun dini kepada Panglima TNI beberapa waktu lalu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement