Kamis 04 Jan 2018 16:23 WIB

Dubes Iran: Cicitan Trump Konyol dan Menghasut Rakyat Iran

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Donald Trump
Foto: AP
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Duta Besar (Dubes) Iran untuk PBB, Gholamali Khoshroo, mengatakan, cicitan Presiden AS Donald Trump tentang Iran sangat mengganggu. Trump dinilai telah melewati batas-batas internasional dengan menyatakan dukungan terhadap demonstran anti-pemerintah Iran.

Dalam sebuah surat kepada pejabat PBB, Khoshroo menuduh Washington melakukan intervensi dengan cara yang mengerikan terhadap urusan dalam negeri Iran. Menurutnya, Trump dan Wakil Presiden Mike Pence secara pribadi telah menimbulkan masalah.

"Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat, dalam cicitan konyol mereka yang luar biasa, telah menghasut orang-orang Iran untuk melakukan tindakan yang mengganggu," tulis Khoshroo kepada Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dikutip Fox News.

Surat Khoshroo menyatakan, Washington telah melanggar prinsip hukum internasional yang mengatur perilaku beradab hubungan internasional.

Sedikitnya 21 orang telah terbunuh dan ratusan lainnya ditangkap di Iran dalam demonstrasi anti-pemerintah yang telah berlangsung selama sepekan. Sementara itu, puluhan ribu orang lainnya mengambil bagian dalam demonstrasi pro-pemerintah pada Rabu (3/1) untuk mendukung ulama yang mengawasi pemerintahan.

Trump telah menyatakan dukungannya terhadap para demonstran anti-pemerintah di Iran. Ia mengatakan Iran telah gagal di setiap tingkat dan menurutnya saat ini adalah waktu yang tepat untuk perubahan di Republik Islam itu.

"Penghormatan terhadap rakyat Iran saat mereka mencoba untuk mengembalikan pemerintahan korup mereka. Anda akan mendapat banyak dukungan dari Amerika Serikat pada waktu yang tepat!" tulis Trump di akun Twitter pribadinya.

Dubes AS untuk PBB, Nikki Haley, telah menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB mengenai Iran. Namun para diplomat mengatakan belum ada pertemuan yang dijadwalkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement