REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kebutuhan labu darah di Kota Sukabumi pada tahun 2018 diperkirakan akan mengalami kenaikan sekitar 15 hingga 20 persen. Peningkatan ini dihadapi dengan menggiatkan komunitas peduli donor darah di sejumlah wilayah Sukabumi.
"Pada 2017 lalu kebutuhan labu darah hanya sebanyak 17 ribu labu," ujar Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo kepada wartawan, Kamis (4/1). Hal ini disampaikan disela-sela peresmian Kantor PMI Kota Sukabumi di Jalan Arif Rahman Hakim Sukabumi.
Menurut Suranto, pada 2018 ini diperkirakan akan terjadi peningkatan sekitar 15 hingga 20 persen dibandingkan 2017. Di mana pada tahun ini kebutuhan labu mencapai sekitar 23 ribu labu darah.
Peningkatan ini ungkap Suranto, optimistis bisa terpenuhi oleh PMI Sukabumi. Pasalnya dalam beberapa tahun terakhir PMI mampu mencukupi kebutuhan labu darahnya sendiri dan bahkan menyuplai ke daerah lain yang membutuhkan.
Suranto menuturkan, terpenuhinya kebutuhan labu darah ini karena terbentuknya sejumlah komunitas peduli donor darah. Di antaranya mulai dari kampung peduli donor darah, sekolah dan kampus peduli donor darah, masjid peduli donor darah, dan RT/RW peduli donor darah.
Dicontohkan dia, untuk kampung donor darah ada di Kecamatan Cibeureum, Baros, dan Gunungpuyuh. Sehingga per harinya pendonor darah di Sukabumi rata-rata mencapai 15 hingga 25 orang.
Mereka ungkap Suranto menjadi tulangpunggung ketersediaan donor darah di Sukabumi. Setiap tiga bulan sekali, komunitas sudah menetapkan jadwal donor darah.
Tingginya animo waraga berdonor darah dikarenakan mereka mengetahui manfaat dari donor darah. Misalnya pendonor mendapatkan informasi mengenai tekanan darahnya atau penyakit yang ada di darahnya.
Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz menambahkan, pemkot memberikan penghargaan atas tersedianya stok labu darah bagi warga Sukabumi yang disediakan PMI.
"Sehingga PMI mampu menyediakan kebutuhan labu darah untuk Kota Sukabumi dan menyuplai bagi daerah lain," kata dia.
Muraz menuturkan, kehadiran kantor PMI yang baru diharapkan dapat lebih memacu kinerja sukarelawan di lapangan.