Kamis 04 Jan 2018 19:38 WIB

Pengamat Komentari Pernyataan Kontroversial Kepala BSSN

Rep: Mabruroh/ Red: Bilal Ramadhan
 Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Djoko Setiadi mengikuti pengambilan sumpah jabatan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (3/1).
Foto: Republika/ Wihdan
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Djoko Setiadi mengikuti pengambilan sumpah jabatan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (3/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Intelijen dari Universitas Indonesia (UI), Ridlwan Habib menyoroti pernyataan Kepala Badan Siber dan Sandi Negera (BSSN) Djoko Setiadi yang membolehkan adanya hoaks positif. Ridlwan menganggap pernyataan Djoko ini out of The box.

"Saya kira itu sebuah pernyataan out of the box ya," ujar Ridlwan kepada Republika.co.id, Kamis (4/1).

Menurut Ridlwan, pernyataan Kepala BSSN tersebut justru membuat partai-partai pendukung pemerintah maupun partai oposisi hingga masyarakat bersatu. Pernyataan out of the box tersebut telah menyadarkan semua pihak bahwa tidak ada hoaks yang dibenarkan dengan alasan apa pun.

"Saya kira pernyataan pak Djoko itu justru membuat publik menjadi sadar, baik yang propemerintah maupun yang oposisi dengan pemerintah, mereka menjadi bersatu dan menyadari bahwa tidak boleh ada hoaks, apa pun namanya, mau dikemas apa pun kalau itu hoaks mau dibahasakan kritik itu ya (tetap) tidak boleh," ujar Ridlwan.

Jangan kemudian kata dia, memanfaatkan istilah hoaks positif sehingga membuat seseorang bisa berlindung di baliknya. Misalnya dengan menyebutkan alasan bahwa perbuatannya adalah sebuah saran, sebuah kritik untuk Presiden atau untuk Anies Baswedan.

"Apa pun namanya mau disebut kritik, saran, kalau itu hoaks tetap tidak boleh. Jangan kemudian berlindung. Ini bukan hoaks kok ini hanya kritik ke Jokowi, ini hanya kritik ke Anies, tapi dikemas dalam bentuk hoaks tetap tidak boleh," tegas dia.

Kendati demikian, sambungnya, terlepas dari pernyataan Kepala BSSN yang baru saja dilantik pada Rabu (3/1) kemarin itu akan lebih baik jika membuat suasana di media sosial menjadi lebih menyenangkan. Misalnya dengan membuat meme-meme lucu sehingga menciptakan suasana yang asyik dan masyarakat tidak lagi dibuat khawatir atau takut untuk beraktivitas di media sosial.

"Terlepas dari pernyataan pak Djoko ini, selain membuat internet menjadi menyenangkan, menjadi lucu, kalau suasana lucu kita jadi asyik dan tidak takut melakukan aktivitas di medsos, (karena) tidak ada ketegangan di medsos, karena semua sadar, semua kompak bahwa tidak boleh melakukan hoaks itu," paparnya.

Seperti diketahui, usai dilantik menjadi Kepala BSSN, Djoko langsung menjadi sorotan warganet. Hal ini bermula dari pernyataan kontroversinya yang memperbolehkan adanya kabar bohong atau hoaks yang bersifat positif bertebaran di medsos.

"Tentu hoaks ini kita lihat, ada yang positif dan negatif. Saya imbau kepada kawan-kawan, putra-putri bangsa Indonesia ini, mari sebenarnya kalau hoaks itu hoaks membangun ya silakan saja," kata Djoko, Rabu (3/1) kemarin usai dilantik di Istana negara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement