REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN -- Iran telah menuduh AS menghasut demonstrasi anti-pemerintah yang terjadi di negara tersebut. Duta Besar Iran untuk PBB, Gholamali Khoshroo mengatakan pemerintah Trump telah meremehkan hukum internasional dan prinsip-prinsip piagam PBB dengan mendukung kerusuhan tersebut dalam serangkaian tweet yang tidak masuk akal.
Dilansir Aljazirah, Kamis (4/1), dalam sebuah surat yang dikirim ke Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres pada Rabu, Duta Besar Iran untuk PBB, Gholamali Khoshroo mengatakan AS telah melampaui batas. AS dituding menghasut orang-orang Iran untuk melakukan tindakan yang mengganggu keamanan negara.
"AS telah meningkatkan tindakan intervensi dengan cara yang aneh dalam urusan internal Iran dengan dalih memberikan dukungan untuk demonstrasi sporadis, yang dalam beberapa kasus ditunggangi oleh penyusup," kata Khoshrooseperti dikutip Press TV.
Dia mengkritik Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden Mike Pence secara langsung atas beberapa tweet mereka yang meminta orang-orang Iran untuk mengubah pemerintahan. Menurut Khoshroo, Departemen Luar Negeri AS sejauh ini mengakui bahwa pemerintah AS ingin mendorong pemrotes di Iran untuk mengubah pemerintahan.
AS mengakui bahwa mereka terlibat dalam dalam urusan internal Iran melalui serangkaian pernyataan di Facebook dan Twitter.