Jumat 05 Jan 2018 02:34 WIB

Raja Kupang Curhat Soal Laut Timor ke Presiden Jokowi

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Budi Raharjo
Presiden Jokowi menggelar pertemuan dengan raja dan sultan se-Indonesia di Istana Kepresidenan, Bogor, Kamis (4/1).
Foto: Laily Rachev - Biro Pers Setpres Istana Negara
Presiden Jokowi menggelar pertemuan dengan raja dan sultan se-Indonesia di Istana Kepresidenan, Bogor, Kamis (4/1).

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Raja Kupang Ispah Leopold Nicholas Nisnoni menjadi salah satu undangan yang hadir dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Bogor. Dalam pertemuan tersebut, Leonard 'curhat' tentang kondisi Laut Timor.

''Kami sudah berjuang sejak tahun 2000 untuk Laut Timur, supaya itu diatur betul. Karena kita dalam diplomasi kalah dengan Timor Leste dan Australia. Dan polusi yang sangat besar di Cola Timor," kata Leopard ditemui usai pertemuan, Kamis (4/1).

Leopard mengatakan, pemerintah di bawah naungan Presiden Jokowi harus bisa melakukan diplomasi dengan negara tetangga terkait kondisi di Laut Timur. Diplomasi bisa melalui pengadilan internasional atau hal lain dalam mengatur kondisi di kawasan laut tersebut.

Polusi air yang ada di sekitar Laut Timur berdampak luas pada pendapatan nelayan ikan yang menurun. Selain itu tambak rumput laut yang menjadi salah satu penghasilan utama masyarakat juga terganggu.

Meski demikian, Leopard berterima kasih kepada Jokowi karena telah membangun sejumlah infrastruktur seperti bendungan, jalan, dan perbaikan akses pariwisata. Berkat bendungan yang ada maka peternakan dan pertanian di sekitar kerajaan Kupang akan tumbuh lebih baik. Sektor ini diprediksi akan lebih berkembang karena pemerintah masih berencana membuat dua hingga tiga bendungan lagi.

Untuk sektor pariwisata, fokus pemerintah dalam pengembangan destinasi baru seperti Labuan Bajo dan Pulau Komodo bisa membuka akses masyarakat ketika ingin berkunjung ke Kupang dan Timor Leste. "Itu berarti memberi nafkah untuk pariwisata, untuk orang-orang kita di Kupang. Terlebih di Kupang adalah gerbang ke Selatan, gerbang ke Australia dan ke Selandia Baru," ujarnya.

Pertemuan ini sendiri berlangsung hangat dan akrab ini dihadiri oleh 88 raja dan sultan dari seluruh Indonesia dengan rincian 20 dari Sumatra, 17 dari Jawa, 3 dari Bali, 4 dari NTB, 5 dari NTT, 10 dari Kalimantan, 18 dari Sulawesi, 9 dari Maluku dan 2 dari Papua. Jokowi ingin berdiskusi terkait dengan masalah-masalah di lapangan, utamanya yang ada di keraton-keraton. Ia juga ingin mendapatkan masukan langsung dari para raja dan sultan itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement