REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Singapore Airlines Airbus A380 yang merupakan sebuah pesawat penumpang terbesar di dunia terpaksa mendarat di sebuah bandara kecil di New York pada Kamis (4/1). Hal ini dilakukan setelah sistem badai Siklon Bom terjadi dan memaksa penutupan landasan pacu di bandara internasional John F. Kennedy.
Singapore Airlines penerbangan nomer 26 terbang dari Frankfurt, Jerman dan menuju New York City terpaksa mendarat di Bandara Internasional Stewart di New Windsor. Menurut CNBC, lokasi tersebut berada sekitar 80 mil sebelah utara dari tujuan yang telah ditentukan.
Dilansir dari FOX News, Manoel Gerlach salah satu dari 325 penumpang dalam penerbangan tersebut menyatakan kepada CNBC bahwa penumpang dapat meninggalkan pesawat pukul 5 pagi dan menggunakan tangga luar. Dirinya mengatakan dia bepergian dengan istri dan anak-anaknya.
Stewart International Airport sendiri mengklaim dirinya sebagai bandar udara pengalihan yang efisien menurut CNBC. Jet jumbo dengan sayap-sayapnya yang berukuran 262 kaki terlalu besar untuk mencapai gerbang bandara sehingga penumpang terpaksa berjalan dalam suhu dingin untuk sampai ke terminal.
Seorang juru bicara Aingapore Airlines menyatakan bahwa mereka berencana menyediakan transportasi darat bagi penumpangnya. Juru bicara tersebut juga menyatakan bahwa pesawat tersebut akhirnya akan kembali terbang menuju JFK dan kemudian kembali ke Jerman.
Menurut FlightAware.com, Siklon Bom ini sendiri telah menghampiri wilayah Timur Laut dan memaksa pembatalan lebih dari 5.000 penerbangan pada hari Kamis dan lebih dari 1.000 penerbangan pada hari Jumat.
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement