Jumat 05 Jan 2018 15:16 WIB

Badai Hantam Selandia Baru

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ani Nursalikah
Badai (ilustrasi)
Foto: Reuters
Badai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Cuaca buruk menghantam Selandia Baru pada Jumat (5/1) ini. Angin kencang yang melanda kawasan utara negara tersebut menyebabkan rutuhnya atap bangunan, pohon tumbang hingga terputusnya aliran listrik.

Kondisi tersebut membuat warga terpaksa mengungsi ke daerah-daerah yang lebih kondusif. Meski demikian, badan meteorologi dan geofisika setempat memprediksi badai kembali dan menuju kawasan selatan.

Badan ramalan cuara Selandia Baru memperkirakan badai akan bergerak ke Ibu Kota Wellington. Namun, tidak ada keterangan lebih lanjut terkait kekuatan badai dan kecepatan angin tersebut.

Meski demikian, warga diimbau untuk menghindari kawasan dataran rendah dan daerah pesisir. Penduduk yang berdekatan dengan teluk di kawasan utara juga diminga mengungsi lantaran ketingian gelombang air berpotensi mengancam keselamatan mereka.

Kekuatan badai yang terjadi sejak Kamis (4/1) kemarin diprediksi juga akan terus melemah. Sebelumnya, angin dengan kecepatan 128 kilometer perjam menghantam beberapa kawasan semisal Kaiaua, kota di selatan Auckland.

"Aku melihat ke laut dan gelombang datang dengan cepat layaknya tsunami," kata seorang warga Kaiaua, Diana Gausden kepada media lokal.

Lebih dari 20.000 rumah pada hari ini tidak teraliri listrik, termasuk 12.000 tempat tinggal di Auckland. Perusahaan listrik setempat mengatakan mereka terus berupaya memperbaiki beberapa sumber listrik yang berpusat di Auckland.

Sementara, otoritas Cina juga memperingatkan warganya akan cuaca buruk yang mungkin masih menghantan negara tersebut. Badai salju diprediksi akan melanda kawasan utara, tengah dan timur Cina.

Badan Meteorologi setempat sebelumnya telah mengangkat peringatan badai salju yang sempat menghantam negara tersebut. Meski demikian, mereka memperkirakan badai akan terjadi kembali pada akhir pekan ini. Salju tebal atau hujan es diprediksi akan melanda Cina.

Sementara, biro cuaca Cina mengeluarkan peringatan pada Rabu (3/1) kemarin akan datangnya cuaca buruk. Badai tersebut menyebabkan lumpuhnya sarana transportasi dan pasokan energi.

Kondisi itu membuat otoritas menutup sejumlah jalan, sekolah dan bandara di Cina bagian tengah. Kota Suizhou bahkan lumpuh akibat terjangan badai tersebut. Suhu udara minus lima derajat celcius menghantui warga di kawasan tersebut.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement