Jumat 05 Jan 2018 16:15 WIB

Palembang Nyatakan KLB Difteri

Petugas mempersiapkan vaksin Difteri untuk pegawai Kementerian Dalam Negeri (kemendagri) dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) di Kantor Kemendagri, Jakarta, Kamis (28/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas mempersiapkan vaksin Difteri untuk pegawai Kementerian Dalam Negeri (kemendagri) dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) di Kantor Kemendagri, Jakarta, Kamis (28/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Dinas Kesehatan Palembang, Sumatera Selatan, menyatakan kota tersebut mengalami kejadian luar biasa penyakit difteri. Hingga kini sudah ditemukan 10 warga yang diduga dan positif terjangkit penyakit tersebut.

"Berdasarkan data dalam dua bulan terakhir tercatat 10 pasien rumah sakit diduga dan positif difteri, bahkan sekarang ini satu di antaranya pasien yang dicurigai/suspect difteri masih dirawat di Rumah Sakit dr Moehammad Hoesin," kata Kepala Dinas Kesehatan Palembang, dr Letizia di Palembang, Jumat (5/1).

Menurut dia, menghadapi Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri agar tidak semakin parah dan menimbulkan korban jiwa, pihaknya berupaya melakukan berbagai tindakan pencegahan untuk melindungi warga kota dari penyakit tersebut. Tindakan pencegahan yang dilakukan seperti melakukan imbauan kepada masyarakat untuk mewaspadai penyakit tersebut dengan meningkatkan pola hidup sehat.

Kemudian pihaknya menjadwalkan kegiatan pemberian vaksin massal di seluruh kecamatan dalam Kota Palembang selama satu bulan yang direncanakan dimulai pada 11 Januari 2018, katanya. Dia menjelaskan, untuk melakukan pemberian vaksin massal, pihaknya melibatkan seluruh jajaran Dinas Kesehatan di kota ini dan memaksimalkan fungsi Puskesmas dan Posyandu yang tersebar di 18 kecamatan.

"Pemberian vaksin difteri itu tidak hanya difokuskan di kawasan permukiman penduduk, tetapi juga dilakukan di sekolah-sekolah, lembaga pemasyarakatan anak, pondok pesantren, dan beberapa tempat lainnya," kata Kadinkes.

Sementara, sebelumnya Sekda Palembang Harobin Mastofa mengatakan, selain mewaspadai difteri, pihaknya juga berupaya mengingatkan kembali warga setempat untuk mewaspadai ancaman berbagai penyakit yang biasa timbul pada musim hujan sekarang ini. "Dalam kondisi musim hujan sekarang ini perlu meningkatkan kewaspadaan ancaman berbagai jenis penyakit yang dapat mengganggu kesehatan warga dan menimbulkan korban jiwa," ujarnya.

Dia menjelaskan, pada musim hujan biasanya sering timbul penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD), malaria, flu, batuk serta diare. Berbagai penyakit tersebut rentan menyerang warga kota yang tinggal di kawasan permukiman yang kurang terjaga kebersihannya.

"Untuk mencegah mewabahnya penyakit tersebut, warga di kota yang dikenal dengan ikon Jembatan Ampera itu diminta meningkatkan kebersihan lingkungan baik di sekitar tempat tinggal, tempat bekerja, dan lingkungan tempat usaha. Selain itu, diimbau pula melakukan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi tinggi, istirahat dengan waktu yang cukup, dan tindakan lainnya," kata Sekda.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement