REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik LIPI Siti Zuhro mengatakan, seharusnya PDI Perjuangan tidak menunda pengumuman calon Gubernur Jawa Tengah yang diusungnya. Apalagi, kata Zuhro, PDI Perjuangan sebagai partai pemenang pemilu 2014 yang memiliki suara terbanyak khususnya di Jawa Tengah.
Bahkan PDI Perjuangan bisa mengusung calonnya sendiri tanpa harus berkoalisi dengan Partai Politik (Parpol) lain. Lanjut Zuhro, PDI Perjuangan sebagai partai kader dan ideolog, mestinya mereka percaya diri mencalonkan kadernya sendiri.
Apalagi kader-kadernya di Jawa Tengah yang mumpuni dan diakui kualitasnya, serta pilihan-pilihan juga bagus. "Masalahnya PDI Perjuangan terkesan gamang untuk memutuskan, siapa yang tepat dan diterima masyarakat serta tak menimbulkan keriuhan di kemudian hari," jelas Zuhro, saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (5/1).
Kemudian apabila prasyarat pertama calon yaitu integritas tak terpenuhi, maka perlu dicarikan kader lain yang memiliki integritas dan kompetensi dan kapasitas yang bagus untuk menjadi calon. Selain itu, Zuhro berperndapat opsi ini yang secara tangkas perlu dilakukan.
"Yaitu agar tak memberikan kesan limbo secara politik kapada masyarakat," kata Zuhro.
Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membantah jika pihaknya dikabarkan membatalkan pengumuman calon gubernur Jawa Tengah dan Jawa Barat pada Kamis (4/1). Apalagi, jika dikatakan alasannya karena tidak adanya kesepakatan. Menurutnya, seluruh perhatian masyarakat kini hanya terpusat pada dua provinsi tersebut.
"Padahal, kita berbicara tentang Indonesia Raya maka hari ini kami umumkan keempat paslon tersebut," kata Hasto.
Menurutnya, tidak ada penundaan terkait pengumuman cagub dan cawagub Jawa Tengah dan Jawa Barat, apalagi kabar tentang tidak adanya kesepakatan. Ia menjelaskan, semua pasangan calon akan diumumkan pada 7 Januari 2018 sebagai puncak pengumuman dari PDIP dalam pilkada serentak 2018.