REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, enggan berkomentar terkait pengusungan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilgub Jabar 2018 kepada DPP PDIP di tingkat pusat. Menurut Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, TB Hasanuddin, pihaknya menyerahkan semua keputusan pengusungan pasangan calon tersebut kepada DPP PDIP di tingkat pusat.
Ia juga enggan mengomentari proses pengusungan tersebut. Menurut Hasanuddin, penentuan calon bupati atau walikota beserta wakil-wakilnya memang bisa ditentukan oleh DPD PDIP Jawa Barat, dengan persetujuan atau rekomendasi DPP PDIP. Namun, untuk menentukan pasangan di Pilgub Jabar 2018, semuanya diserahkan kepada DPP PDIP, dengan usulan DPD PDIP Jabar.
"Kalau soal Pilgub, jangan tanya DPD, tanyanya ke DPP. Kalau Pilbup atau Pilwalkot bisa lah ke DPD. Tapi demi Allah, demi Rasulullah, saya belum tahu (nama pasangan cagub dan cawagub Jabar dari PDIP)," ujar Hasanuddin di Bandung, Jumat (5/1).
Sebelumnya diberitakan, DPP PDIP segera mengumumkan nama calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilgub Jabar 2018, 7 Januari 2018 di Jakarta. Sejumlah nama pun ramai dibicarakan untuk menjadi kandidat calon gubernur dan wakilnya tersebut.
Para bakal calon lewat penjaringan dan curah gagasan di antaranya Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi, Bupati Majalengka Sutrisno, mantan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan, Sekda Jawa Barat Iwa Karniwa, Anggota DPR RI Puti Guntur Soekarno, Sekretaris DPD PDIP Jawa Barat Abdy Yuhana, dan Ketua Kadin Jawa Barat Agung Suryamal.
Sedangkan, dua tokoh lainnya yang diundang dalam kesempatan tersebut namun berhalangan hadir adalah Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti dan istri Gubernur Jabar Netty Prasetyani Heryawan. Seiring perjalanan waktu, muncul sejumlah nama lain yang disebut akan menjadi calon gubernur dari PDIP, yakni Ridwan Kamil. Hal tersebut diungkapkan DPP PDIP dalam kunjungan Walikota Bandung tersebut ke Kantor DPP PDIP beberapa hari lalu.