Sabtu 06 Jan 2018 07:17 WIB

Dagestan, Potret Indah Negeri "Paling Islam" di Rusia

Rep: c15/ Red: Agung Sasongko
Muslim Dagestan
Muslim Dagestan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dagestan adalah potret indah sebuah negeri multietnis. Puluhan kelompok etnis dan subetnis hidup di sana. Sementara, di mata para ilmuwan politik, kawasan ini disebut sebagai republik yang paling terislamkan di antara negara-negara federasi Rusia lainnya.

Republik Dagestan terletak di bagian utara wilayah Kaukasus (sebuah kawasan geopolitik di perbatasan Eropa dan Asia). Data yang dikutip Wikipedia dari www.rferl.org menyebutkan, sebanyak 90,6 persen populasi Dagestan adalah Muslim, sementara Kristen dipeluk oleh 9,4 persen sisanya. Sejumlah data lain menambahkan, terdapat pula sejumlah kecil pemeluk agama Yahudi di republik ini.

Menurut The Caspian Sea Encyclopedia (Igor S Zonn), nama Dagestan berasal dari bahasa Turki. Dag berarti "gunung" dan -stan adalah imbuhan Persia yang berarti "daratan". Maka, Dagestan memiliki arti "daratan (tempat) gunung-gunung". 

Situs www.government-rd.ru menyebutkan, beberapa kelompok etnis terbesar yang mewarnai keragaman Dagestan adalah Avar, Dargin, Kumyk, Lezgin, Lak, Azerbaijani, Tabasarantsy, Chechen, Nogai, Rutul, Aul, dan Tsakhur. Bangsa Rusia hanya membentuk proporsi kecil dari total populasi, yakni hanya sekitar 4,7 persen.

Selama berabad-abad, Muslim Dagestan didominasi oleh golongan Suni dengan mazhab Syafi'i. Sedangkan, di wilayah Pantai Kaspia, khususnya di Kota Derbent dan sekitarnya, mayoritas populasinya adalah para Muslim Syiah. Kemunculan tasawuf di Dagestan berakar pada abad 14. Dua tarekat sufi yang tersebar luas di negara Kaukasus Utara ini adalah Naqshabandiyah dan Qadiriyah.

Amri Shikhsaidov, guru besar dan ketua Departemen Naskah Oriental pada Institut Sejarah Arkeologi dan Etnografi Dagestani Scientific Center, menuliskan, Islam telah menjadi satu dari sejumlah faktor penting dan berpengaruh bagi kehidupan sosial politik di republik ini. Ia bahkan menekankan dalam tulisan berjudul Islam in Dagestan yang diunggah di situs www.ca-c.org, berbagai situasi di negara tersebut tidak lagi dapat dipahami di luar konteks agama.

Proses Islamisasi di negara yang beribu kota Makhachkala ini dimulai sejak sekitar 1.000 tahun lalu di sebuah wilayah kecil di Kaukasus timur laut. Pada abad ke-16, Islam menyandang status sebagai agama resmi di seluruh wilayah Dagestan, termasuk bagi berbagai aliansi masyarakat pedesaan di kawasan itu.

Menurut Shikhsaidov, hal itu dimungkinkan oleh kegigihan pasukan asing dari Arab, Turki (terutama Turki Seljuk), Mongol, Persia, dan lainnya dalam memberlakukan kebijakan Islamisasi. Kebijakan yang mereka terapkan kala itu menghasilkan berdirinya sekolah-sekolah Syafi'i dan Suni di Dagestan.

Fakta penting lainnya adalah sufisme telah menjadi aktivitas keseharian di negeri ini. Dalam sejarah bangsa Dagestan, Islam merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari budaya mereka. Hal itu paling jelas terlihat pada abad 19, yakni pada perjuangan pembebasan yang dipimpin Shamil (ulama dan mujahid Islam yang hidup pada 1797-1871), serta pemberontakan tahun 1877. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement