Sabtu 06 Jan 2018 00:26 WIB

Pertamina Lakukan Pengiriman Perdana LNG dari Blok Mahakam

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Andi Nur Aminah
Pekerja beraktivitas di Lapangan Senipah, Peciko dan South Mahakam (SPS) yang merupakan tempat pengolahan minyak dan gas bumi dari Blok Mahakam, Kutai Kartanegara, Rabu (27/12).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Pekerja beraktivitas di Lapangan Senipah, Peciko dan South Mahakam (SPS) yang merupakan tempat pengolahan minyak dan gas bumi dari Blok Mahakam, Kutai Kartanegara, Rabu (27/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina Hulu Mahakam (PHM) melakukan pengiriman kargo gas alam cair atau Liquified Natural Gas (LNG) sebesar dua juta MMBTU dari Blok Mahakam untuk Nusantara Regas. Ini merupakan pengiriman kargo LNG perdana yang dilakukan PHM sejak perusahaan tersebut resmi menjadi operator Blok Mahakam, 1 Januari 2018 lalu.

Kargo bermuatan dua juta MMBTU itu tiba di Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Nusantara Regas Satu di Teluk Jakarta pada Kamis (4/1). "Kargo sudah tiba sesuai schedule dan akan langsung kami proses untuk penyaluran ke pembangkit listrik PLN area DKI dan sekitarnya," ujar Direktur Komersial dan Operasi PT Nusantara Regas Bara Frontasia, Jumat (5/1).

Pada 2018, Nusantara Regas akan mengelola 23,7 kargo LNG. Jumlah itu setara dengan 52 juta MMBTU. Bara menyebut, sebanyak 17,7 kargo LNG akan dipasok dari Blok Mahakam. Sedangkan enam kargo lainnya dipasok dari lapangan Tangguh Papua dan Bontang Kalimantan.

Blok Mahakam sendiri merupakan penghasil gas bumi terbesar di Indonesia. Blok tersebut menyumbang sekitar 13 persen dari total produksi gas nasional.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement