Sabtu 06 Jan 2018 07:00 WIB

Twitter Tolak Hapus Akun Trump, Ini Alasannya

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden AS Donald Trump
Foto: Bloomberg
Presiden AS Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID,  SAN FRANCISCO -- Twitter Inc menolak permintaan para wargnanet untuk menghapus akun resmi milik Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Perusahaan tersebut menegaskan bahwa akun milik seorang pemimpin dunia memiliki kedudukan spesial di jejaring media sosial.

"Memblokir atau menghapus akun milik seorang pemimpin dunia dari Twitter berarti menyembunyikan informasi yang seharusnya dapat dilihat dan diperdebatkan oleh banyak orang," kata Twitter, dalam sebuah postingan di blog korporasi.

Sebelumnya, pada September lalu, perusahaan yang dipimpin oleh Jack Dorsey itu mengungkap sejumlah faktor yang menjadi bahan pertimbangan Twitter sebelum menghapus sebuah cicitan. Pertimbangan itu antara lain aspek nilai berita dan berkaitan dengan kepentingan publik.

Akun @realDonaldTrump telah memicu perdebatan sengit di Twitter setelah Trump menulis bahwa ia memiliki tombol nuklir yang kekuatannya jauh lebih besar dibanding milik pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. Cicitan kontroversial Trump itu pun mendapat kritikan dari banyak pihak.

Ia dianggap telah menebar ancaman lewat media sosial. Trump juga dituding telah menyalahi aturan Twitter terkait ancaman kekerasan. Sejumlah warganet pun akhirnya memprotes aksi Trump tersebut ke markas besar Twitter.

Merespons protes itu, perusahaan yang didirikan pada 2006 lalu tersebut menyatakan bahwa kalau pun mereka memblokir akun seorang pemimpin dunia, langkah itu tidak akan membuat Donald Trump meredam aksinya. Kendati begitu, Twitter memastikan bahwa pihaknya selalu mereview cicitan dari para pemimpin dunia dan meminta mereka untuk mematuhi aturan dan memanfaatkan platform dengan bijak. "Kami bekerja keras menghindari bias yang berkaitan dengan kepentingan banyak pihak."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement