Sabtu 06 Jan 2018 16:21 WIB

Hasto: Lawan Gunakan Politik Liberal untuk Jegal Azwar Anas

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Teguh Firmansyah
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Foto: Istimewa
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, menyebut sejumlah pihak menggunakan politik liberal untuk menjegal langkah Abdullah Azwar Anas di Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2018.

PDIP menyatakan sudah menerima penyerahan kembali surat dukungan sebagai bakal cagub Jatim dari Bupati Banyuwangi itu.

"Setelah saya laporkan kepada Ibu Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri) , dengan sangat sedih, prihatin, kami menerima penyerahan surat mandat itu," ujar Hasto kepada wartawan di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1) sore.

Hasto mengungkapkan ada sejumlah pihak yang menempuh berbagai cara demi menggagalkan langkah Anas. "Ada pihak-pihak yang menerapkan politik segala cara. Karena itulah PDIP selama beberapa waktu lamanya kami menaruh perhatian bagaimana politik yang berkeadaban," lanjut Hasto.

Pernyataannya ini merujuk kepada beredarnya foto-foto pribadi Anas bersama perempuan yang bukan istrinya di media sosial. Foto-foto tersebut diduga menjadi salah satu penyebab mundurnya Anas sebagai bakal cawagub Jatim.

PDIP, tutur Hasto, tetap akan memberikan dukungan moril kepada Anas. Menurut Hasto, Anas hanya korban tindakan politik liberal yang menghalalkan segala cara.

"Pemilu bukan segala-galanya untuk mendapatkan kekuasaan sehingga harus menggunakan cara-cara yang kotor. Karena itu PDIP menginstruksikan bahwa meskipun pak Anas telah serahkan mandat kepada DPP, kami tetap berikan dukungan untuk melawan segala bentuk politik hitam," tegasnya. 

Ia pun mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur agar tidak boleh kalah oleh praktik politik hitam ini. "Mari mulai hari ini kita perangi politik hitam."

Sebelumnya, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengembalikan mandat penugasan sebagai bakal calon Wakil Gubernur Jawa Timur melalui PDI Perjuangan untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) setempat 2018 pada Sabtu pagi.  Pada siaran pers tertulis sejumlah klarifikasi dan keterangan dari Anas terkait polemik yang terjadi menjelang Pilkada Jatim.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement