REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--- FBI meluncurkan penyelidikan baru ke dalam Yayasan Clinton karena dugaan korupsi. Menurut laporan media AS, penyelidikan akan menentukan apakah yayasan nirlaba Clinton menerima sumbangan dengan imbalan bantuan politik saat dia menjadi Menteri Luar Negeri.
Seperti dilansir Anadolu, Sabtu (6/1), Clinton telah dituduh melakukan politik uang yang mengharuskan orang menyumbangkan jumlah besar sebagai imbalan atas bantuan politik. Investigasi dimulai pada 2015, namun penyelidikan tersebut ditunda karena pemilihan presiden AS setahun kemudian.
Juru bicara Clinton Nick Merrill mengkritik penyelidikan baru FBI tersebut. Ia mengatakan, penyelidikan FBI ini bertujuan untuk mengalihkan perhatian orang-orang dari penyelidikan kolusi Trump-Rusia.
"Tujuannya adalah untuk mengalihkan perhatian dari dakwaan, permintaan bersalah, dan tuduhan pengkhianatan dari orang-orang Trump sendiri dengan mengorbankan integritas sistem peradilan kita," katanya.
Menurutnya, tindakan FBI ini memalukan karena seharusnya penyelidiikan yang dilakukan menyangkut semua orang Amerika. "Dari waktu ke waktu, Yayasan Clinton telah dikenai tuduhan bermotif politik, dan berkali-kali tuduhan tersebut terbukti salah," kata Juru Bicara Yayasan Clinton, Craig Minassian.